Petugas gabungan saat melakukan pencarian seorang ABK yang hilang di perairan Soka, Tabanan. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Tujuh hari upaya pencarian ABK Kapal ‘Riski Mubarok’, Ali Syaifuloh, yang jatuh dan tenggelam di perairan Soka, Desa Antap, Kabupaten Tabanan, tak membuahkan hasil. Basarnas dan Satpolairud Polres Tabanan akhirnya resmi menutup operasi pencarian korban tersebut, pada Selasa (13/2).

Kapolsek Selemadeg, Kompol I Nyoman Sugianyar Ardika mengatakan, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, instansi terkait, serta masyarakat dan keluarga korban, telah berupaya secara maksimal selama tujuh hari untuk melakukan pencarian korban, namun korban hingga hari ketujuh tetap tidak dapat ditemukan.

Baca juga:  Tepat di Hari Ultahnya, Jero Gede Karang Suarshana Berpulang

“Sesuai dengan SOP maka Pencarian (SAR) terhadap Korban dihentikan atau dinyatakan berakhir. Korban dinyatakan hilang,” jelasnya.

Lanjut dikatakan, operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ada masyarakat maupun nelayan yang melihat serta menemukan tanda-tanda keberadaan korban nantinya. Dan pencarian di hari ketujuh yang dilakukan sejak pagi, Pencarian dan Penyisiran dengan route masing-masing, melibatkan para personil dari Basarnas Denpasar, Satpolairud Polres Tabanan, Polsek Selemadeg, BPBD Kab. Tabanan, Staf Kecamatan Selemadeg, Personil Bhuana Bali Rescue, Tagana Selemadeg Tabanan, relawan RAPI Selemadeg dan para Kelompok nelayan.

Baca juga:  Ikut Cari KRI Nanggala-402, Presiden Berterimakasih ke Negara Sahabat

Dimana untuk rute Perairan dari Pelabuhan Pengambengan Negara Jembrana sampai dengan Perairan Pantai Soka Selemadeg Tabanan menggunakan Rubber Boat / RIB 01 Gilimanuk. Untuk Pemantauan dari Udara menggunakan pesawat Drone Thermal milik Basarnas Denpasar.

Selain juga pencarian dan penyisiran dengan berjalan kaki dengan route kearah timur dari Pantai Soka sampai dengan Pantai Abian Kapas Selemadeg Timur Tabanan berjarak kurang lebih 12 kilometer. Serta penyisiran kearah barat dari Pantai Soka sampai dengan Pantai Selabih Selemadeg Barat Tabanan berjarak kurang lebih 14 kilometer.

“Saat pencarian dan penyisiran dengan jalan kaki, juga diisi kordinasi dengan para nelayan, pedagang dan warga masyarakat yang beraktivitas dipinggir pantai untuk membantu memberikan informasi apabila menemukan korban atau hal – hal yang mencurigakan,”terangnya.

Baca juga:  Cari Badan Pesawat Lion Air, Basarnas Gunakan Ini

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu (7/2) sekira pukul 16.00 WITA korban berangkat dari Pelabuhan Pengambengan Negara Jembrana bersama ABK lainnya untuk menangkap ikan.

Sesampai di Perairan Soka Selamadeg Tabanan sekira pukul 23.30 WITA, ABK lainnya bermaksud menurunkan jaring untuk menangkap ikan, tiba-tiba terlihat korban terjatuh dari kapal ke laut dan tenggelam. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *