TABANAN, BALIPOST.com – Guna menekan kenaikan harga sembako yang kerap terjadi jika ada hari raya keagamaan, Pemkab Tabanan berharap ada upaya yang dilakukan kecamatan. Salah satunya, menggelar pasar murah.
Biasanya pasar murah digelar oleh pemerintah kabupaten dengan menggunakan dana APBD. Namun di 2017 ini, Kepala Bidang Ekonomi Setda Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ekayana mengatakan Pemkab Tabanan mendorong pasar murah mandiri. Misalnya menggandeng pihak ke tiga seperti bank, koperasi, LPD hingga Bumdes di masing-masing Kecamatan.
Ekayana, Kamis (30/3) mengatakan imbauan menggelar pasar murah ini telah dilakukan dengan mengirimkan surat ke masing-masing Kecamatan. Menurutnya dari hasil koordinasi beberapa waktu lalu, pihak ketiga yang siap melakukan pasar murah bergandengan dengan Kecamatan adalah BRI. “Bisa saja nanti bertambah dengan mengajak Koperasi, LPD dan BUMdes,” ujarnya.
Kegiatan pasar murah tanpa membebankan anggaran APBD ini, lanjut Ekayana, sudah digelar beberapa waktu lalu oleh Kecamatan Tabanan sebelum hari raya Nyepi. Dalam pasar murah yang menggandeng BUMdes itu dijual bahan pokok, seperti beras dan minyak serta perlengkapan upacara berupa jaja begina dan sirat dengan harga normal.Menurut Ekayana pasar murah yang digelar per Kecamatan ini lebih menyentuh masyarakat karena bisa menekan kenaikan harga sembako. Diharapkan pasar murah yang sama digelar per Desa hingga bisa dinikmati masyarakat dari lingkup wilayah yang lebih kecil sehingga terjadi pemerataan.
Untuk pihak ke tiga seperti bank, LPD maupun koperasi keuntungannya ikut serta dalam pasar murah adalah melakukan promosi program dan produknya kepada warga yang datang. Untuk BUMdes sekaligus mengenalkan produk olahan mereka kepada masyarakat. “Jadi sambil ikut pasar murah sekaligus promosi. Karena masyarakat pasti banyak datang jika digelar pasar murah,” ujar Ekayana. (Wira Sanjiwani/balipost)