DENPASAR, BALIPOST.com – Denpasar, kembali menggelar Lomba Ogoh-ogoh serangkaian perayaan hari raya Nyepi Çaka 1946. Sebanyak 160 ogoh-ogoh menjadi peserta dan dibutuhkan waktu dua hari untuk penilaian. Juri juga meminta agar ogoh-ogoh diusung dan ditarikan saat penilaian untuk mengukur kekuatan konstruksi.
Penilaian sebanyak 160 ogoh-ogoh yang tersebar di empat kecamatan tersebut memerlukan waktu selama dua hari. Tim sudah turun pada Sabtu (17/2) serta Minggu (18/2) yang terbagi menjadi empat tim. Masing-masing tim menilai ogoh-ogoh di satu kecamatan.
Seperti yang terlihat kemarin, tim juri melakukan penilaian di sejumlah ogoh-ogoh peserta lomba di Kesiman Petilan. Tampak panitia dan dewan juri silih berganti mendatangi banjar-banjar di wilayah Kota Denpasar yang terdaftar sebagai peserta. Bahkan, sebagai upaya untuk memastikan kekuatan kontruksi, ogoh-ogoh juga diangkat meski penilaian dilaksanakan di tempat.
Salah seorang juri, I Komang Indra Wirawan yang dijumpai di sela-sela penilaian menjelaskan, ada tiga hal yang dinilai dalam lomba ogoh-ogoh ini. Pertama ada ide yang diangkat agar orisinal atau baru. Kedua ada kreativitas dan rancang bangun termasuk proporsional dari ogoh-ogoh itu sendiri. Dan yang ketiga adalah pertunjukan, sehingga di akhir penilaian anggota STT diminta mengangkat dan menggoyang-goyangkan ogoh-ogoh itu. “Karena sesuai dengan definisi ogoh-ogoh yakni ogah-ogah atau karya tiga dimensi yang ditarikan,” katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Raka Purwantara, mengatakan penilaian lomba di tingkat kecamatan telah dimulai. Dalam penilaian ini akan dicari sebanyak tiga ogoh-ogoh terbaik di masing-masing kecamatan. Nantinya 3 ogoh-ogoh terbaik di tiap-tiap kecamatan akan mendapatkan uang pembinaan masing-masing Rp30 juta.
“Total ada 12 ogoh-ogoh terbaik dari empat kecamatan yang akan mendapatkan uang pembinaan, dan nantinya juga akan diparadekan di kawasan Catur Muka Denpasar,” ujarnya.
Dalam pembuatan ogoh-ogoh tahun 2024 ini, Pemkot Denpasar memberikan insentif kepada sekaa teruna. Pemkot menggelontorkan anggaran sebesar Rp3,6 miliar khusus untuk pembuatan ogoh-ogoh dalam rangka hari raya Nyepi Tahun Çaka 1946.
Jumlah tersebut diperuntukkan bagi 360 sekaa teruna teruni (STT) di Kota Denpasar sebagai bentuk pelestarian seni dan budaya Bali. Dimana, masing-masing ST mendapatkan dana pembinaan sebesar Rp10 juta.
Mereka nantinya bisa menggunakan dana tersebut untuk pelaksanaan pembuatan ogoh-ogoh. Dana tersebut berasal dari bantuan keuangan khusus (BKK). “Untuk STT mendapatkan BKK senilai Rp10.000.000 dengan jumlah STT se-Kota Denpasar sebanyak 360,” kata Raka Purwantara. (Asmar Putera/balipost)