Warga menaruh bunga mawar di atas sejumlah foto jurnalis peliput konflik Israel di Gaza, Palestina pada aksi damai di Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023). Aksi tersebut sebagai wujud solidaritas warga terhadap para jurnalis yang bertugas maupun rekan mereka yang tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina, selain juga meminta para pemimpin dunia agar mendesak Israel menghentikan perang guna melindungi keselamatan warga sipil Palestina. (BP/Ant)

TEHERAN, BALIPOST.com – Kekecewaan atas pembunuhan jurnalis yang dilakukan pasukan Israel di Jalur Gaza disampaikan Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional pada Kementerian Luar Negeri Qatar Lolwah Al Khater.

Al Khater menyebut bahwa Israel telah memecahkan rekor pembunuhan dan penargetan jurnalis dalam sambutannya untuk Sesi ke-53 Komite Hak Asasi Manusia Arab Liga Arab di Doha, Qatar, Minggu (18/2).

Rezim Israel membunuh jurnalis hampir setiap harinya, ucap Al Khater dilansir dari kantor berita Palestina Sama. “Komunitas internasional masih bungkam terkait pembunuhan yang dilakukan para penjajah Zionis di Gaza, dan para penjajah terus melakukan tindakan kriminal dan membantai orang-orang,” tegasnya dikutip dari kantor berita Antara, Senin (19/2).

Baca juga:  Selama Desember Ini, Ratusan Juta Warga China Diperkirakan Tertular COVID-19

Rezim Zionis Israel telah membunuh setidaknya 131 jurnalis selama berlangsungnya serangan Israel terhadap Gaza dalam lima bulan terakhir.

Terkait terus berlangsungnya pembunuhan anak-anak di Gaza, Al Khater menyatakan bahwa perang di Gaza mengungkap standar ganda Barat kepada dunia. “Tentara Israel telah melanggar semua hukum, perjanjian, dan piagam Hak Asasi Manusia (HAM) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” tambah Al Khater.

Berdasarkan data Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), 75 persen dari seluruh jurnalis yang dibunuh di dunia pada 2023 berasal dari Palestina.

Baca juga:  Soal Penolakan Israel, Ini Dasar Hukumnya

Pembunuhan jurnalis akan menurun secara global dari tahun ke tahun jika bukan karena kematian jurnalis di Gaza, ungkap CPJ dalam laporan tahunan mereka yang dirilis minggu lalu. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *