AKBP Teguh Priyo Wasono. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Meningkatnya kasus tindak pidana melibatkan warga NTT membuat masyarakat Bali resah. Untuk menekan peristiwa tersebut, Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono saat mengundang tokoh masyarakat (tomas) NTT, di Aula Mapolres, Mengwi, Jumat (23/2).

Dalam pertemuan yang dihadiri Kesbangpol Badung Putu Eka Rastuti dan Kabid Binmas Satpol PP Badung, I Putu Subawa itu, Kapolres Teguh menyampaikan jika kegiatan ini merupakan silaturahmi yang sering dilaksanakan dengan pimpinan organisasi kemasyarakatan, baik terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama maupun tokoh adat. Lebih lanjut, AKBP Teguh mengatakan, di wilayah hukumnya cukup banyak warga luar Bali yang bermukim dengan kepentingan yang beragam. Termasuk dari Provinsi NTT dengan bermacam-macam profesi dan tentunya juga latar belakang pendidikan maupun keterampilan mereka memiliki kualitas yang berbeda.

Baca juga:  Pelaku Pariwisata Tak Serap Produk Pertanian Lokal, Gubernur Koster akan Beri Sanksi

Teguh tidak menampik jika warga NTT ada yang pernah menjadi korban dan pelaku tindak pidana. “Kami berharap warga negara Indonesia yang bermukim di Kabupaten Badung agar taat hukum, mampu menghargai kearifan lokal, bisa berbaur dengan masyarakat sekitarnya, dan menjadi pribadi-pribadi yang bisa diterima oleh masyarakat sekitar,” ujarnya.

Mantan Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Bali ini berharap masyarakat luar Bali yang mencari pekerjaan di Bali, termasuk warga NTT, agar menjadi agen-agen pembangunan keamanan yang membantu Polri. Rasa nyaman dan aman adalah modal awal dalam membangun toleransi dalam kehidupan yang majemuk termasuk menjaga iklim investasi di Kabupaten Badung.

Baca juga:  Pengunjung dan Waitress Diciduk Langgar PPKM Darurat, Izin Kafe Dicabut

Kapolres menekankan bahwa dalam hal ini Polri tidak berbicara tentang suku, ras, agama, ataupun kelompok tertentu, tapi berbicara dalam konteks mengelola warga negara Indonesia untuk pembangunan keamanan yang lebih baik. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN