Bank BPD Bali membagikan dividen sebesar Rp553,6 miliar tahun buku 2023 dari laba bersih yang berhasil dibukukan yaitu sebesar Rp738 miliar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bank BPD Bali membagikan dividen sebesar Rp553,6 miliar tahun buku 2023 dari laba bersih yang berhasil dibukukan yaitu sebesar Rp738 miliar. Diharapkan pada 2024, Pemda baik kabupaten/kota maupun provinsi dapat menambah modal setoran ke Bank BPD Bali untuk penyaluran kredit yang lebih kuat.

Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, Senin (26/2) mengatakan, tahun 2024 belum ada tanda-tanda pemda akan menyetor modal. “Baru satu kabupaten yang berencana menyetor modal yaitu Kabupaten Gianyar,” ujarnya.

Meskipun saat ini Bank BPD Bali telah memenuhi modal inti Rp3 triliun sesuai ketentuan OJK yaitu Rp3,8 triliun, namun menurutnya Bali membutuhkan penyaluran kredit yang lebih kuat di masa-masa pemulihan pascapandemi Covid-19 dan pemilu.

Ia melihat prospek ekonomi Bali ke depan akan semakin baik. Maka jika peluang ini tidak dimanfaatkan dengan penyaluran kredit yang kuat, maka BPD Bali akan kehilangan momen kebangkitan.

Banyak sektor yang prospektif untuk dikembangkan seperti KUR untuk UMKM. Selain itu lewat penyaluran kredit dengan KUR Alsinta (Alat Produksi Pertanian) menurutnya juga dapat memberi efek ganda yaitu penguatan sektor pertanian sekaligus membantu pemerintah menjaga inflasi bahan pangan, karena KUR Alsinta bunganya hanya 3 persen.

Baca juga:  Mahfud Harap Pilkada Berjalan Tertib dan Berkeadaban

Lebih lanjut, Sudarma mengatakan, dari hasil Rapat umum Pemegang Saham (RUPS) belum lama ini, perolehan laba BPD Bali 2023 tumbuh 22,32% secara tahunan atau year on year (y-o-y) dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp604 miliar.

Pertumbuhan laba ini secara signifikan bersumber dari pendapatan bunga bersih selama tahun 2023, naik 28,97% secara tahunan atau year on year (y-o-y) menjadi Rp2.242 miliar dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.738 miliar.

Disamping itu, pencapaian laba juga bersumber dari peningkatan fee based income sebesar Rp11 miliar, naik 10,83% secara tahunan atau year on year (y-o-y) menjadi Rp114 miliar dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp102 miliar. Pendapatan lainnya juga mengalami pertumbuhan hingga 55,65%, secara tahunan atau year on year (y-o-y) menjadi Rp68 miliar dari periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp44 miliar.

Baca juga:  Golkar Harap Pemprov Tambah Lagi Saham ke BPD, PDIP Tekankan Derajat Kepentingannya

Berdasarkan intermediasi yang telah dilakukan, terdapat peningkatan penyaluran kredit secara tahunan atau year on year (y-o-y) mencapai 5,39% atau meningkat dari Rp20.068 miliar pada Desember 2022 dan mencapai Rp21.151 miliar pada Desember 2023, dengan komposisi penyaluran kredit produktif mencapai 54,34% dari total portofolio kredit pada Desember 2023 atau meningkat dari Desember 2022 yang hanya sebesar 52,52%.

Hal ini mengisyaratkan bahwa Bank BPD Bali telah menyalurkan kredit kepada UMKM melebihi dari ketentuan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 23/13/PBI/2021 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial Bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah, yaitu paling sedikit sebesar 25% (dua lima persen) pada akhir bulan Juni 2023 dan posisi akhir bulan Desember 2023.

Pemenuhan rasio ini bersumber dari tercapainya penyaluran kredit KUR sebesar 100% dari target, yaitu sebesar Rp1.729 miliar. Upaya lainnya ditunjukan oleh Bank BPD Bali melalui pembiayaan UMKM, yakni penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi dan penyaluran insentif untuk mendorong permintaan domestik.

Baca juga:  Jadi Temuan BPK, DPM LUEP Dihentikan Sementara

Selain itu, program lainnya yang dapat diupayakan adalah mendorong penambahan bantuan sosial dan stimulus fiskal sektor perumahan untuk menjaga daya beli masyarakat dan mendorong investasi.

Sejalan dengan visi bank, secara nyata telah diwujudkan melalui penyaluran kredit kepada debitur UMKM pada Desember 2023 yang telah mencapai Rp10.268 miliar atau 48,54% dari total kredit yang disalurkan.

Sementara itu, dari sisi pendanaan, CASA telah mengalami peningkatan sebesar 23,40% secara tahunan atau year on year (y-o-y) mencapai Rp19.977 miliar per Desember 2023, berkontribusi hingga 71,48% dari total dana pihak ketiga. Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 5,65% secara tahunan atau year on year (y-o-y) menjadi Rp27.948 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp26.453 miliar.

“Pencapaian kinerja Bank BPD Bali tidak lepas dari adanya dukungan penuh Pemegang Saham melalui penyertaan modal sehingga modal inti pada Desember 2023 mencapai Rp3.877 miliar,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN