penghargaan muri
Suasana prosesi upacara pelebon almarhum Anak Agung Niang Agung, saat akan menuju setra dalem puri, Peliatan, Ubud Jumat (15/2). (BP/wan)

GIANYAR, BALIPOST.com – Bade yang digunakan sebagai pengantar jenasah keluarga Puri Ubud, almarhum A.A Niang Agung, mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai bade tertinggi didunia, Jumat (2/3). Bade tumpang Sembilan tersebut setinggi 27.5 meter, dengan berat mencapai 11 ton, diusung oleh 3.910 orang menuju Setra Dalem Puri, Ubud.

Sejumlah petinggi nampak hadir di Puri Agung Ubud, seperti Presiden Kelima RI Megawati Soekarno Putri. Hadir pula sejumlah menteri seperti Susi Pujiastuti (Menteri perikanan dan Kelautan), A.A. Ngurah Puspayoga (Menteri Koperasi dan UKM), Arief Yahya (Menteri Pariwisata), Cahyo Kumolo (Mendagri) dan Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR).

Baca juga:  Bade Diusung Kendaraan, Tak Perlu Dibuatkan Pararem

“Ini persembahan kami untuk almarhum, dan Bade ini dibuat selama 1,5 bulan oleh adik saya, Tjokorda Gede Raka Sukawati bersama sejumlah pengayah di Puri Agung Ubud,“ ucap Tjokorda Artha Ardana Sukawati saat memberi sambutan usai memperoleh penghargaan Muri.

Prosesi mengusung bade, diawali dengan menaikan layon ke bade melewati traktag. Seluruh rangkaian berangkat ke setra dikomandoi penglingsir Puri Ubud yang juga sebagai Bendesa Pakraman Ubud, Tjokorda Raka Kerthyasa Sukawati.

Sorak ribuan krama bersama para wisatawan yang memadati lokasi ini pun tumpah ruah, ketika bade megah itu mulai bergerak. Secara estafet, setiap 50 meter bade berhenti untuk pergantian pengungsung bade. Sepanjang ruas jalan menuju Setra Dalam Puri itu total ada 8 kali estapet. Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Golose, didampingi Dir Lantas Polda Bali Kombes A.A. Sudana tampak ikut serta mengusung bade.

Baca juga:  Muncul Gempa Tremor Selama Sejam Lebih

Sebelumnya diberitakan, A.A Niang Agung meninggal dunia di rumah sakit Bros, Denpasar, pada Minggu (14/1). Wanita yang merupakan istri kedua dari Tjokorda Gde Agung Sukawati (alm) ini wafat di usia ke 96 tahun. Sebelum meninggal, almarhum sempat beberapa kali bolak-balik rumah sakit.

Cok Ace menerangkan bahwa A.A. Niang Agung adalah Istri kedua dari almarhum ayahnya Tjokorda Gde Agung Sukawati. Sementara istri pertama A.A. Niang Mengwi (alm) yang sudah wafat pada 2000 lalu di usia 80 tahun. Istri ketiga yang merupakan ibu kandung Cok Ace sendiri A.A. Niang Rai (alm) meninggal pada 2011 lalu di usia 76 tahun.

Baca juga:  Direktur BPR KS BAS Jadi Tersangka Tindak Pidana Perbankan

Ditambahkan semasa hidup A.A. Niang Agung hanya memiliki seorang anak perempuan yakni Tjokorda Istri Sri Atun Sukawati. Hingga sampai saat ini almarhum meninggalkan 10 orang cucu. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *