SINGARAJA, BALIPOST.com – Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng melakukan renovasi Pura Segara yang terletak di pinggir Pantai Kerobokan. Perbaikan secara menyeluruh ini merupakan punia bakti dari salah satu krama desa adat kerobokan yang berprofesi sebagai pengusaha.
Kelian Desa Adat Kerobokan, Jro Wayan Suma Wijaya menjelaskan, kondisi pura segara terakhir kali mengalami renovasi sejak 2012 silam. Kondisi beberapa bangunan dan pelinggih memang sudah dalam kondisi lapuk.
Untuk itu, pihaknya bersama prajuru sepakat melakukan perbaikan dibantu oleh donatur salah satu warga desa adat setempat. Bahkan tak tanggung-tanggung, punia yang diberikan sebesar Rp1,4 miliar.
Renovasi Pura Segara yang dimulai sejak Januari 2024 ini pun ditarget rampung pada pertengahan bulan Juli mendatang. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemelaspasan, ngenteg linggih dan piodalan tepat pada rahina tumpek landep 27 juli 2024 mendatang.
Pembangunan pura segara ini nantinya akan disesuaikan dengan ciri khas ukiran buleleng.
Secara niskala, keberadaan Pura Segara dan Segara Kerobokan dianggap sebagai kawasan rumah sakit yang membentang di sepanjang Pantai Kerobokan.
Maka dari itu, banyak masyarakat yang melakukan terapi di pasir di seputaran Desa Adat Kerobokan. Bahkan banyak yang sudah sembuh dari terapi yang dilakukan.
Kalau ada yang memohon pengobatan di sini, pastinya selalu piuning di Pura Segara. Sakit stroke, nyeri sendi maupun nyeri otot bisa disembuhkan.
Selain memiliki cerita religius, keberadaan Pura Segara Desa Adat Kerobokan juga erat kaitannya dengan Ratu Dalem Solo, Jawa Tengah dan Ratu Gede Majapahit. Hal ini terbukti setiap pelaksanaan piodalan berlangsung, Ida Bhatara baik Ratu Dalem Solo maupun Ratu Gede Majapahit selalu mengiringi pelaksanaan piodalan. (Nyoman Yudha/balipost)
