Pembeli melihat kualitas beras yang dijual di Pasar Terong, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (2/3/2024). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Masyarakat mengeluhkan harga beras yang masih tinggi belakangan ini. Terkait ini, Presiden RI Joko Widodo memperkirakan harga beras di pasaran akan turun sebab menjelang panen raya.

Presiden mengatakan stok beras nasional mencukupi terutama untuk menyambut Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2024.

“Ini mau Lebaran. Sudah persiapan-persiapan mengenai ketersediaan, utamanya bahan pokok itu menjadi sangat penting. Beras saya kira stoknya nggak ada masalah dan bahan lainnya akan secara detail saya lihat di lapangan,” katanya saat memberikan keterangan pers sebelum melakukan lawatan ke Melbourne, Australia untuk menghadiri KTT ASEAN-Australia.

Baca juga:  RDM 2018 akan Digelar di Bali

Ketika ditanya soal harga beras yang dikeluhkan masih tinggi oleh masyarakat, Presiden meminta masyarakat mengecek langsung harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang atau di Pasar Johar Karawang. Sebab, harga beras di kedua pasar itu sudah berangsur-angsur turun. Meskipun, ia mengakui penurunan harga beras di kedua pasar itu tidak merepresentasikan harga beras di lokasi lain.

“Ditanyakan saja, tolong (masyarakat) berbondong-bondong ke Pasar Induk Beras Cipinang dan ke juga pasar beras Johar Karawang, dilihat di lapangan sudah turun—tetapi memang itu tidak merepresentasikan harga-harga di seluruh Tanah Air. Coba dicek langsung jangan ditanyakan ke saya, meski saya tahu tiap hari itu harga naik turun saya tahu,” ujar Jokowi.

Baca juga:  Dipertanyakan, "Ngotot" Pemerintah Pertahankan PT 20 Persen

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut bahwa potensi produksi beras nasional dari hasil panen raya yang akan berlangsung pada Maret-April 2024 diprediksi mencapai 8,46 juta ton.

Suwandi menuturkan bahwa pasokan beras dalam negeri hingga Ramadhan 1445 Hijriah dipastikan aman karena sejumlah daerah telah memasuki musim panen raya hingga Mei 2024. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN