DENPASAR, BALIPOST.com – Banjar Abian Kapas Tengah, belum lama ini menggelar upacara mlaspas, macaru dan mupuk padagingan serangkaian Karya Ngenteg Linggih, Mupuk Padagingan, Padudusan Alit, Caru Panca Kelud dan Nyurud Ayu Ring Parhyangan Banjar Abian Kapas Tengah, Desa Adat Sumerta. Kegiatan ini digelar Anggara Umanis Wuku Wariga, belum lama ini. Dalam kesempatan tersebut juga ditampilkan tari Topeng Dalem Arsa Wijaya.

Diiringi suara gamelan dan kidung, rangkaian upacara diawali dengan pementasan Rejang Sutri Witala, Rejang Napak Siti, dan Topeng Wali. Krama banjar tampak antusias mengikuti prosesi upacara tersebut. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Wali Kota Denpasar Periode Tahun 2008-2021, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Kadisbud Kota Denpasar, Raka Purwantara, Camat Denpasar Timur, Ketut Sri Karyawati, tokoh masyarakat serta undangan lainya. Seluruh rangkaian upacara diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Grya Taman Paang, Penatih.

Baca juga:  Desa Adat Bugbug Lestarikan Tradisi Selonding

Manggala Karya, I Made Tirana menjelaskan, pelaksanaan karya ini  bertujuan untuk menjaga kesimbangan alam semesta beserta isinya. Hal ini juga untuk menetralisir aura negatif yang mengganggu kehidupan manusia, khususnya krama Banjar Abian Kapas Tengah. Sehingga dapat mewujudkan kehidupan yang aman damai gemah ripah loh jinawi. Karya ini juga sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta atas anugerah yang diberikan.

Adapun rangkaian karya telah dimulai sejak tanggal 6 Januari lalu dengan mapekeling karya dan nyukat genah karya. Dilanjutkan dengan Upacara Ngingsah pada 26 Januari lalu. Dan pada hari ini dilaksanakan Upacara Mlaspas, Macaru dan Mupuk Padagingan. “Untuk Puncak Karya berlangsung bertepatan dengan Tumpek Landep, 3 Februari lalu. Selanjutnya dilaksanakan Nyurud Ayu atau Matatah pada keesokan harinya pada 4 Februari. Sedangkan nyegara gunung akan dilaksanakan pada 9 Februari,” katanya.

Baca juga:  Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia

Sementara Wali Kota Ngurah Jaya Negara didampingi Wakilnya Agus Arya Wibawa menyambut baik pelaksanaan karya ini. Hal ini merupakan momentum bagi seluruh masyarakat, khususnya krama Banjar Abian Kapas Tengah untuk selalu eling. Sehingga sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat, utamanya krama banjar menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parhyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari Tri Hita Karana. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Desa Adat Tegalasah Kelod Terus Kembangkan Kerajinan Dulang

Simak selengkapnya di video

BAGIKAN