Forkopimcam Denpasar Utara melaksanakan rapat koordinasi dengan pengurus Yayasan Masjid Baiturrahmah Denpasar terkait pelaksanaan Pasar Ramadhan. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Upaya menciptakan situasi aman dan kondusif saat Nyepi yang bersamaan hari pertama puasa terus dilakukan Forkopimcam Denpasar Utara (Denut). Pada Kamis (7/3) dilaksanakan rapat koordinasi (rakor) Forkopimcam dengan pengurus Yayasan Masjid Baiturrahmah Denpasar terkait pelaksanaan Pasar Ramadhan biasanya dimulai saat Nyepi, Senin (11/3).

Forkopimcam mengapresiasi pengurus masjid dan panitia yang sangat menghargai perayaan hari raya umat lain sehingga Pasar Ramadan dilaksanakan pada Selasa (12/3) atau sehari setelah Nyepi.

Baca juga:  Kunjungan Wisman ke Bali pada Januari 2024 Alami Penurunan

Terkait pertemuan itu, Kapolsek Denut Iptu Putu Carlos Dolesgit, SH, MH, menjelaskan kepolisian sangat mendukung adanya kegiatan UMKM seperti Pasar Ramadan karena dapat mendorong perekonomian yang ada di masyarakat. “Kami dari Forkopimcam minta informasi dan penjelasan dari pengurus Masjid Baiturrahmah terkait dengan surat yang masuk dimana pelaksanaan Pasar Ramadan dimulai pada Senin tanggal 11 Maret 2024 bertepatan dengan hari suci Nyepi Tahun Baru Saka 1946,” ujarnya.

Baca juga:  Bersamaan Nyepi, Warga Muslim di Bali Diminta Atur Pelaksanaan Tarawih Pertama

Menurut Carlos, Ketua Yayasan Masjid Baiturrahmah, H. Junaidi S.Ag. mengatakan Pasar Ramadan di Masjid Baiturrahmah dimulai sejak pembangunan masjid sekitar 2008. Karena ramai dan tidak tertata, maka pihaknya berinisiatif menata para pedagang hingga terkenal seperti sekarang.

Junaidi juga menjelaskan setelah bertemu dengan utusan Polsek Denut, pihaknya langsung menghubungi Ketua Panitia Pasar Ramadan. Berdasarkan keterangan ketua panitia bahwa dimulai pelaksanaan Pasar Ramadan diundur yaitu Selasa (12/3) tepatnya sehari setelah Nyepi.

Baca juga:  Jelang Nyepi, Polisi Gencar Sambangi Pemuda

“Ketua Yayasan Masjid Baiturrahmah (Junaidi) juga menyampaikan sangat menghargai setiap perayaan hari raya umat lain. Setiap perayaan Nyepi, pihaknya juga ikut menghormatinya dengan mematikan lampu diluar masjid dan tidak menggunakan pengeras suara saat taraweh. Hal ini sangat kami apresiasi dan semoga toleransi antar umat beragama seperti ini bisa terjaga dengan baik,” ujar Carlos. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *