Ketua Yowana Desa Adat Padangtegal, Wayan Yudha Handayana. (BP/kup)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pada Tahun Caka 1946 di Desa Adat Padangtegal telah memiliki keputusan bersama untuk tidak membuat ogoh ogoh. Ini untuk memberikan kesempatan lebih banyak kepada kalangan muda mudi membantu orangtua mempersiapkan sarana upacara rangkaian Galungan dan Kuningan yang berdekatan dengan Hari Suci Nyepi.

Ketua Yowana Desa Adat Padangtegal, I Wayan Yudha Handayana, Jumat (8/3) mengatakan pengurus muda mudi dari empat banjar, meliputi Banjar Padang Tegal Kaja, Banjar Padangtegal Mekarsari, Banjar Padangtegal Kelod, dan Banjar Padang Kencana sepakat tidak membuat ogoh-ogoh. Ini dikarenakan saat Pengerupukan ini jatuh berbarengan dengan Manis Kuningan.

Baca juga:  Satu Ton Kerupuk Terbakar di Darmasaba, Kerugian Ratusan Juta

Yudha menuturkan rangkaian Hari Raya Galungan, Kuningan dan Nyepi ini akan banyak rentetan upacara. “Biar tidak banyak membebani mereka dan pemuda pemudi bisa fokus di rumah masing-masing mempersiapkan upacara Galungan, Kuningan, dan Nyepi, maka kami sepakat tidak membuat Ogoh-ogoh,” tegasnya. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *