Kepala Otorita IKN Bambang Susantono memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/3/2024). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden RI Joko Widodo yang melakukan lima kali peletakan batu pertama (groundbreaking) di IKN, tercatat mencapai nilai Rp 49,6 triliun dari 32 institusi atau lembaga.

“Sudah ada lima kali ‘groundbreaking’ dengan nilai mendekati Rp50 triliun, tepatnya Rp49,6 triliun, sudah ada 32 kira-kira institusi yang sudah melaksanakan ‘groundbreaking’ yang kelima,” kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (13/3).

Baca juga:  Akun Medsos Lembaga Kepresidenan Bukan Akun Pribadi Prabowo

Bambang menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan pada lima “groundbreaking” tersebut harus berjalan dan diwujudkan sesegera mungkin.

Menurut dia, infrastruktur, gedung dan kantor lembaga, serta fasilitas publik yang terbangun akan membentuk ekosistem yang menyeluruh di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN, serta menjadi model untuk pengembangan IKN selanjutnya.

“Itu tadi yang kita juga lihat bahwa investasi ini perlu segera mungkin kita realisasikan di lapangan sehingga ekosistem tadi terbentuk,” kata Bambang.

Baca juga:  Eksekutif dan Legislatif Bali Saling Dukung Pembahasan Raperda

Selain Istana Presiden, kantor kementerian/lembaga, fasilitas publik dan infrastruktur pendukung yang dibangun oleh Kementerian PUPR akan menjadikan IKN sebagai kota layak huni yang dicintai (liveable and loveable).

Sementara itu, “groundbreaking” keenam di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Mei tahun 2024 ditargetkan untuk proyek-proyek pendidikan.

“Targetnya pada Mei ada ‘groundbreaking’ keenam. Presiden RI sudah lima kali melakukan ‘groundbreaking’ di IKN untuk proyek-proyek investasi, dan ‘groundbreaking’ yang keenam pada Mei targetnya adalah untuk proyek-proyek pendidikan,” ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono dalam kesempatan sebelumnya.

Baca juga:  Hingga Juni, Masih Ada 34 Ribu Naker Migran Pulang ke Indonesia

Agung mengatakan bahwa IKN direncanakan dibangun sebagai kota untuk bekerja, layak huni, tempat rekreasi dan menimba pendidikan.

Dengan demikian ekosistem di IKN menjadi komplit sebagai kota untuk bekerja, layak huni, tempat rekreasi dan menimba pendidikan. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *