DENPASAR, BALIPOST.com – Setelah sebelumnya berhasil membangun tempat pengabenan di Setra Bugbug, kini pihak Desa Adat Denpasar kembali melengkapi sarana upacara di kawasan itu. Saat ini, pihak desa adat akan melengkapi sarana tersebut dengan membangun tempat nyekah.

Hanya saja, pembangunan ini dilakukan Dinas Perkim Denpasar. Bahkan, desa adat sudah melakukan upacara awal, yakni mendem dasar, belum lama ini.

Bendesa Adat Denpasar, Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma mengatakan Desa Adat Denpasar menyempurnakan pembangunan tempat pengabenan yang telah ada sekarang. Hal ini dilaksanakan dengan melanjutkan merealisasikan pembangunan tempat nyekah di Setra Bugbug yang menjadi satu kesatuan dengan Setra Agung Badung di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Pemecutan, Denpasar Barat.

Baca juga:  Desa Adat Sala Gelar Festival dan Sejumlah Lomba

Untuk merealisasikan tempat tersebut, Desa Adat Denpasar mendapatkan bantuan hibah fisik sebesar Rp2,8 miliar dari Pemkot Denpasar. Tempat pengabenan ini berada di lahan Setra Bugbug.

Untuk diketahui, Setra Agung Badung memiliki luas 9,3 hektar, sementara Setra Bugbug masih satu areal dengan Setra Agung Badung saat ini memiliki luas wilayah 40 are. Setra Bugbug inilah diambil untuk pembuatan tempat pengabenan dan sekarang dibangun tempat nyekah.

Baca juga:  Siap Bahas Alokasi Anggaran, Sri Mulyani Dukung Penguatan Desa Adat

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan Kota Denpasar, I Gede Cipta Sudewa Atmaja yang dikonfirmasi membenarkan pihaknya akan melakukan pembangunan tempat nyekah di Setra Bugbug. Pembangunan ini pagu anggaran sebesar Rp 2,8 miliar.

Dikatakan, dalam proyek hibah ini terdapat sejumlah bangunan, di antaranya Padmasari, Bale Nyekah, Bale Banten, paving halaman parahyangan, bale pawedan, Pelinggih Surya, bangunan penunjang, seperti toilet, candi bentar, dan tembok penyengker. (Asmara Putera/balipost)

Baca juga:  Ikuti Imbauan Cegah COVID-19, Jangan Berdasarkan Kehendak Sendiri

Simak selengkapnya di video

BAGIKAN