TABANAN, BALIPOST.com – Cuaca panas tentu saja membuat rasa tidak nyaman bagi para pengguna jalan. Salah satunya pramudi Trans Serasi. Pasalnya, saat gerah dalam melakukan tugas dan fungsinya, mereka kerap menanggalkan baju seragam berwarna biru muda dan menggantinya dengan kaos seadanya.
Seperti yang terjadi Rabu (7/3) saat Kepala Dinas Perhubungan dan jajarannya turun melakukan pengecekan layanan trans serasi, tampak sejumlah pramudi bergegas memakai baju seragam. Bahkan dari mereka ada yang langsung double baju.
Hal inipun yang kemudian mendorong Kepala Dinas terkait Agus Hartawiguna berencana melakukan pengadaan seragam pramudi berbahan dasar kaos.
“Saya ingin mereka tampil rapi, karena mereka inilah etalase layanan trans serasi, kalau masalah seragam dalam bentuk kaos agar nyaman saat bertugas kami siap upayakan,” terangnya.
Tidak hanya menyoroti masalah penampilan pramudi, sidak yang dilakukan juga untuk memastikan jaminan pelayanan yang diberikan oleh pramudi kepada siswa selaku pengguna layananan. Apalagi selama dua hari kedepan, khususnya kelas 7 dan 8 libur, karena ada kegiatan pemantapan bagi kelas 9.
“Tentunya akan ada penyesuaian waktu layanan, karena pemantapan kita lihat jadwalnya sampai jam berapa, termasuk siswa kelas tujuh dan delapan jika ada jadwal sekolah baik itu kerja bakti atau sebagainya, tetap kita layani,”jelasnya.
Terkait hal ini, koordinasi antara operator layanan dengan pihak sekolah juga ditekankannya harus berjalan baik. Misalnya saja terkait jadwal kegiatan sekolah dan perubahannya.
Secara keseluruhan layanan trans serasi di Kabupaten Tabanan sudah melayanu 48 trayek dengan 146 armada. Di wilayah kota Tabanan sebanyak 12 trayek dengab 80 armada. Di kecamatan Kerambitan melayani SMPN 2 Kerambitan dengan enam trayek dan 11 unit armada. Serta tiga bus sedang bantuan Kementrian yang melayani trayek di SMPN 1, 2 dan 3 Tabanan satu bus, dan dua bus lainnya melayani SMPN 1 Kediri dengan trayek wilayah Abiantuwung hingga ke Tanah Bang.
Pejabat asal Penebel ini berharap, keberadaan angkutan siswa ini nantinya bisa mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan pelajar, karena keberangkatan dan kepulangan siswa bisa lebih diatur. Bahkan tahun ini, program trans serasi kembali mendapat anggaran Rp 10 miliar untuk layanan di tujuh kecamatan, dengan 48 trayek dan 146 armada. Tidak hanya itu saja, program trans serasi juga tengah berancang ancang membuka trayek menyasar kecamatan Selemadeg Timur yang saat ini sudah tahap uji coba. (puspawati/balipost)