Prosesi peluncuran riset kerjasama off grid EV battery swap station dengan flexible solar panel di FT Unud Bukit Jimbaran, Jumat (5/4).
Prosesi peluncuran riset kerjasama off grid EV battery swap station dengan flexible solar panel di FT Unud Bukit Jimbaran, Jumat (5/4). (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pembukaan Joint Research Project off grid EV bike battery swap station with flexible solar panel antara Fakultas Teknik (FT) Universitas Udayana (Unud) dengan Hokuriku Electrical Construction Company dilangsungkan di FT Unud, Bukit Jimbaran, Jumat (5/4). Acara tersebut dihadiri Dekan FT Unud beserta jajarannya, Direktur PT Awina, Direktur dan staf dari perusahaan Hokuriku Electrical Construction Jepang, dan undangan lainnya.

Menurut Ketua riset, Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST., MASs., PhD, stasiun tukar baterai off grid dengan panel surya fleksibel merupakan inovasi terbaru untuk meningkatkan aksesibilitas energi terbarukan dan ramah lingkungan di lingkungan kampus. Dengan menggunakan teknologi canggih ini, diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam memenuhi kebutuhan energi kampus, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca juga:  Rehat Sejenak, Presiden Sempatkan Diri Ngopi

“Energi terbarukan berupa solar panel yang kita integrasikan, kombinasikan dengan battery swap,” tutur Prof Winaya.

Lebih lanjut diterangkan dalam riset ada beberapa hal yang ingin diketahui seperti mencari performa dari flexible solar panel. Dikarenakan riset melibatkan banyak unsur, jadi projek riset juga akan menjadi percontohan yang dapat langsung dilihat masyarakat.

Diharapkan riset kerjasama ini akan menjadi awal yang baik dalam mendorong penggunaan energi terbarukan dan teknologi ramah lingkungan, memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk melakukan pertukaran pengetahuan antara pihak-pihak terkait, termasuk universitas, perusahaan, dan komunitas.

Baca juga:  DPR RI Setujui Perry Warjiyo Kembali Jabat Gubernur BI

Serta memperkuat kerja sama antar lembaga dalam menghadapi tantangan energi dan lingkungan di masa depan.

Sementara itu, Presiden Direktur Hokuriku Electrical Construction Company, Mr Yamazaki Isashi mengatakan fitur-fitur dalam sistem off grid merupakan sistem menggabungkan panel surya dari Singapura yang ringan, mampu untuk melengkung hingga 30 derajat dengan battery penyimpanan Jepang terbaru, dan sistem monitoring data dari Jepang.

Terkait dengan kelanjutan proyek dimasa mendatang, Mr Yamazaki menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan pengumpulan dan menganalisis berbagai data yang didapatkan dari proyek ini. Dari analisis tersebut, pihaknya ingin mengembangkan bisnis baru yang akan menciptakan lingkungan di pulau-pulai di Indonesia, dimana motor listrik off grid dapat digunakan tanpa bergantung pada jaringan listrik.

Baca juga:  Panitia UNITED Adakan Pelelangan Alat Pengolahan Data Project

Diharapkan proyek ini dapat menjadi mitra penting dalam mencapai tujuan pemerintah Indonesia untuk karbon netral pada 2060. (Adv/balipost)

BAGIKAN