Sejumlah wisatawan menikmati suasana Pantai Kuta, Badung sambil bersantai di kursi. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Libur Idul Fitri dan cuti bersama telah memberikan dampak positif bagi pariwisata Bali, terutama di Kabupaten Badung. Tingkat kunjungan dan okupansi hotel di wilayah tersebut mengalami peningkatan signifikan.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mencatat bahwa tingkat hunian hotel di Badung mencapai 80 persen. Hal ini menandakan tingginya kunjungan baik wisatawan mancanegara maupun domestik.

Dengan demikian, libur Idul Fitri telah memberikan angin segar bagi pariwisata Badung yang berdampak positif pada perekonomian lokal.

Baca juga:  Kesiapan Penglipuran Dikunjungi Delegasi WWF ke-10 Dicek

Wakil Ketua PHRI Bali, I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menjelaskan bahwa kunjungan wisatawan selama libur panjang, termasuk libur Idul Fitri, cukup tinggi. Tingkat kunjungan yang tinggi secara langsung mempengaruhi tingkat okupansi hotel.

“Jadi, libur kali ini tentu memengaruhi tingkat hunian hotel di Badung. Bahkan rata-rata tingkat okupansi hotel mencapai 80 persen,” ujar Rai Suryawijaya, Senin (15/4).

Rai Suryawijaya menambahkan, bahwa hotel-hotel yang banyak dihuni oleh wisatawan terutama berada di wilayah Nusa Dua dan sekitarnya. Namun, tingkat okupansi hotel yang tinggi tidak hanya terjadi di Badung, tetapi juga di Ubud, Gianyar dan beberapa hotel di Denpasar. “Ubud juga ramai kunjungan. Banyak juga wisatawan yang berlibur di kawasan tersebut,” tegasnya.

Baca juga:  Libur Lebaran, Dua Obyek Wisata di Bangli Diprediksi Diserbu Pengunjung

Meskipun begitu, Rai mengakui bahwa wisatawan, khususnya domestik, sudah mulai pulang seiring berakhirnya libur Lebaran. “Jumlah kunjungan lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu. Bahkan melalui udara sampai tembus 20 ribu orang per hari,” ungkapnya.

Tingginya jumlah kunjungan, menurut Suryawijaya, disebabkan oleh pemulihan ekonomi yang sudah mulai terjadi. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang masih dalam tahap pemulihan akibat pandemi COVID-19.

Destinasi wisata yang paling diminati oleh wisatawan saat ini adalah wilayah Canggu sehingga kerap terjadi kemacetan. Namun, Ubud, Nusa Penida, dan Lembongan juga menjadi tujuan yang banyak dikunjungi.

Baca juga:  Pengeroyokan WNA di THM Tak Bisa Diproses

“Untuk wisatawan domestik, rata-rata tinggal di Bali selama 3 hari, bahkan ada yang lebih dari 3 hari. Hal ini tentu berpengaruh pada perekonomian di Bali. Biasanya, keluarga mereka hanya tinggal selama 3 hari,” tambahnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN