Arsip foto - Sejumlah wisatawan mancanegara yang menumpangi kapal pesiar tiba di terminal kedatangan internasional Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Kamis (11/4/2024). (BP/Ant)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terutama menyangkut kunjungan wisatawan dan penyesuaian harga diwaspadai Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali.

“Untuk tarif kamar/jasa pariwisata untuk saat ini memang belum dilakukan karena masih melihat situasi kondisi serta perkembangan dinamis yang terjadi,” kata Sekretaris PHRI Bali Perry Markus di Denpasar, Bali, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (17/4).

Dia menjelaskan, penguatan mata uang dolar AS dan melemahnya rupiah untuk saat ini masih belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kunjungan wisatawan mancanegara di Bali.

Baca juga:  Rupiah Melemah, Peternak Khawatirkan Harga Pakan

Pasalnya, lanjut dia, masih ada faktor lain yang memberi pengaruh di antaranya inflasi dan tertekannya perekonomian di beberapa negara asal wisatawan asing ke Bali. “Kondisi sekarang ini, di beberapa negara masih cukup sulit untuk warga negaranya berwisata,” imbuhnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali jumlah wisatawan mancanegara (wisman) di Pulau Dewata pada 2023 mencapai 5,27 juta atau naik 144 persen jika dibandingkan 2022 mencapai 2,1 juta orang.

Baca juga:  Pasien Covid-19 di Tabanan Sembuh Lima Orang

Capaian kunjungan wisman itu mendekati realisasi pada 2019 atau sebelum pandemi COVID-19 yang menyentuh 6,3 juta wisman.

Sedangkan kunjungan wisman hingga Februari 2024, BPS Bali mencatat sebanyak 874 ribu orang atau naik 33,5 persen dibandingkan periode sama 2023 mencapai 655 ribu orang.

Ada pun asal negara wisman itu paling banyak berasal dari Australia, China, India, Korea Selatan, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, Rusia, Singapura dan Jepang.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu ini dibuka turun dipengaruhi oleh data inflasi Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat (AS) Maret 2024 yang naik dengan capaian di atas Rp16 ribu per dolar AS.

Baca juga:  Perlu Mobilisasi Triliunan Dolar AS Atasi Perubahan Iklim

Pada awal perdagangan Rabu pagi, rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Selain akibat inflasi di Amerika Serikat, situasi konflik global juga berpengaruh terhadap melemahnya nilai tukar rupiah. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *