PDAM
Pipa PDAM Klungkung yang putus tiga bulan lalu setelah diterjang Banjir Lumpur yang membawa material erupsi Gunung Agung. Perbaikannya masih menunggu rekanan.(BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Perbaikan pipa di wilayah Kecamatan Rendang, Karangasem yang putus akibat diterjang banjir lumpur saat erupsi Gunung Agung segera dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Klungkung. Hal ini tinggal menunggu rekanan. Perbaikan itu dinilai sangat penting untuk meminimalisasi pembengkakan biaya operasional.

Direktur PDAM Klungkung, I Nyoman Renin Suyasa, Jumat (9/3) mengungkapkan perbaikan sudah memungkinkan untuk dilakukan. Sebab, cuaca sudah mulai membaik dan banjir lumpur pada Tukad Unda sudah berakhir. “Pemantauan ke lokasi sudah. Cuaca juga sudah baik. Ini segera kami perbaiki. Tinggal menunggu rekanan saja,” sebutnya.

Baca juga:  Dari Oknum Wartawan Terima RJ hingga Tiga Fenomena Antariksa

Melihat kondisi di lapangan, perbaikan itu membutuhkan waktu beberapa hari. Pasalnya, ada sejumlah pipa yang putus tertimbun material berupa pasir. Saat menyambung, mengharuskan adanya penggalian. “Ini akan ditelusuri juga. Dimana saja yang putus,” katanya.

Pria asal Nusa Penida ini menyatakan perbaikan sangat penting dilakukan untuk meminimalisasi biaya operasional. Sebab, pendistribusian air bersih untuk pelanggan di Kota Semarapura menghandalkan tenaga listrik untuk sembilan pompa yang tersebar di sejumlah lokasi. Pembayarannya setiap bulan sekitar Rp 150 juta. “Kalau dengan teknik gravitasi, kemungkinan seluruh pompa tidak dipakai lagi. Ini secara otomatis mengurangi biaya operasional,” ungkapnya.

Baca juga:  Keributan di Jalan Pantai Balangan, Masyarakat Diimbau Tidak Terprovokasi

Seperti berita sebelumnya, pipa yang mengalirkan air dari sumber dengan debit 120 liter per detik itu putus diterjang banjir lumpur yang membawa material erupsi Gunung Agung pada November 2017. Itu menyebabkan sekitar 15 ribu pelanggan PDAM di Kota Semarapura krisis air bersih. Perbaikannya tak bisa dilakukan secara cepat lantaran cuaca dan situasi yang belum mendukung. Menyikapi itu, PDAM bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida membangun sejumlah sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air sementara. (sosiawan/balipost)

Baca juga:  Lulus Pendidikan, Lari dari Mapolda Bali sampai Polres Tabanan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *