Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Bulan Maret 2024 di Jakarta, Rabu (20/3/2024). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Stabilitas rupiah dipastikan terjaga dalam mengantisipasi dampak dari ketidakpastian penurunan suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate (FFR) dan ketegangan geopolitik yang meningkat di Timur Tengah.

“Kami terus memastikan stabilitas rupiah tetap terjaga dengan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (19/4).

Baca juga:  Perkuat Ekosistem Keuangan Digital, Kolaborasi Semua Pihak Diperlukan

Hal tersebut disampaikan Perry dalam Sidang G20 dan International Monetary Fund (IMF) di Washington DC pada 18 April 2024.

Selain itu, BI melakukan pengelolaan aliran portfolio asing yang ramah pasar, termasuk operası moneter yang promarket dan terintegrasi dengan pendalaman pasar uang guna mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Ia menuturkan, ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market yang kuat dalam menghadapi dampak rambatan global akibat ketidakpastian penurunan Fed Fund Rate dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Baca juga:  Menkes Pastikan Omicron Sudah Masuk Indonesia

Ekonomi Indonesia tetap kuat ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang pruden dan terkoordinasi erat. “Untuk memperkuat ketahanan eksternal, komitmen kuat Bank Indonesia untuk stabilisasi nilai tukar menjadi bagian penting,” tuturnya. (Kmb/Balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *