MANGUPURA, BALIPOST.com – Untuk mendukung pelaksanaan IMF Annual Meeting Oktober mendatang, pengerjaan perluasan bandara terus dikebut. Namun untuk perluasan apron atau area parkir pesawat di sisi Barat bandara sampai saat ini memang belum ada pekerjaan konstruksi sama sekali.

Saat ini masih menunggu proses izin lingkungan, karena ada beberapa tahap yang harus dilalui baik di tingkat Kabupaten, Provinsi dan Pusat. “Saat ini masih persiapan saja, seperti pemagaran area pekerjaan. Kan ini pekerjaan design and built. Untuk konstruksi tidak dalam waktu dekat. Semua paralel lah, sambil kita akan sidang amdal pengurusan izin, dan public hearing ke masyarakat,” kata Communication Head and Legal Section Head Bandara Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim saat dikonfirmasi, Jumat (9/3).

Diakuinya, untuk perluasan apron di sisi Barat, saat ini masih menunggu izin lingkungan tambahan. Karena, selama ini pihaknya mengaku sudah mempunyai izin lingkungan terkait reklamasi tersebut, namun hanya seluas 1,5 hektar pada tahun 2014. Sedangkan untuk luasan lahan 47,25 hektar tersebut harus disusul dengan izin baru, sebab ada penambahan lokasi dari izin semula yang dikantongi.

Baca juga:  Insiden Heli Jatuh di Suluban, Pemprov Ingatkan Perda Larangan Naikkan Layangan di Sekitar Bandara

Dikatakan Arie, untuk luasan apron di sisi Barat, nantinya akan dikembangkan seluas 47,25 hektar. Namun, untuk mendukung pelaksanaan IMF Annual Meeting pada Oktober mendatang, pihak Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai akan menyelesaikan dahulu seluas 4,8 hektar saja.

“Memang dari total kontrak yang akan dikerjakan yaitu seluas 47,25 hektar. Tapi, akan ada tambahan untuk jalan dan pendukung lain sehingga total menjadi 58 hektar,” ujarnya.

Baca juga:  Nyepi, Bandara Ngurah Rai Tutup 24 Jam

Dalam pengembangan perluasan bandara ini, ada tiga paket pengerjaan. Diantaranya, perluasan apron sisi barat bandara, pembangunan apron di sisi Timur bandara, dan pembangunan gedung VVIP pada sisi timur bandara. Ketiga paket tersebut saat ini sedang dalam tahap Detail Enginering Desain (DED).

Sementara, untuk Paket II atau pembangunan apron timur, saat ini pengerjaanya sudah mencapai 2.4 persen. “Per tanggal 4 maret 2018, pengerjaam paket II apron timur sudah mencapai 2.4 persen,” tambahnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Cegah Warga Kumpul-kumpul, Pecalang dan Prajuru Berjaga
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *