NEGARA, BALIPOST.com – Pasca penemuan orok di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jumat (9/3) siang, polisi langsung melakukan penyelidikan. Dari informasi yang diperoleh dan berkat kesigapan, polisi berhasil mengamankan pasangan anak dibawah umur pelaku pembuang orok tersebut.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai seizin Kapolres Jembrana, Sabtu (10/3) membenarkan ibu dari orok tersebut sudah dimintai keterangan dan diamankan. “Masih anak SMA kelas XII di salah satu SMA N asal Manistutu Melaya. Yang cowok asal Banjar Tengah Negara juga siswa SMA N di Jembrana. Ibu si orok masih shock,” kata Yusak.

Baca juga:  Mobile Legend Dongkrak Revenue Telkomsel 44 Persen

Namun Yusak meminta media untuk bersabar terkait kronologis kenapa orok bisa dibuang dan hal lainnya karena pihaknya masih mengembangkan kasus itu dan pelaku masih diperiksa intensif.
Demikian juga reka ulang juga masih perlu dilakukan. “Nanti Selasa keterangan lengkapnya oleh Bapak Kapolres,” tandasnya.

Pihaknya juga mengirim jasad orok bayi yang ditemukan warga dengan kondisi hancur di pantai Pebuahan, Desa Banyubiru ke RSUP Sanglah, Denpasar untuk diotopsi. Otopsi tersebut diperlukan guna mengetahui, usia bayi, perkiraan kapan kematiannya dan penyebab kematiannya, termasuk penyebab kematian bayi malang tersebut. Mengingat otopsi tidak bisa dilakukan di RSUD Negara.

Baca juga:  Dugaan Penyalahgunaan Dana PKB, Perbekel Akui Ada "Setoran" Rp 10 Juta

Diberitakan sebelumnya warga di pinggir pantai Pebuahan Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jumat (9/3) siang geger dengan adanya penemuan mayat bayi. Mayat bayi tersebut ditemukan di pinggir pantai Pebuahan tepatnya sebelah barat lesehan Pondok Waru Kecamatan Negara.

Mayat bayi tersebut ditemukan pertama kali oleh Mukarana (65) dari Pebuahan. Dari informasi, Jumat siang itu Mukarani dipanggil anaknya Subahan (40) seorang nelayan.

Subahan mengatakan ada bayi terdampar di pinggir pantai. Kemudian Mukarani menjajagi bayi tersebut untuk memastikan apakah bayi apa tidak. Warga juga berbondong-bondong datang ke TKP.

Baca juga:  Tiga Hari Statusnya Diturunkan, Gunung Agung Erupsi Lagi

Setelah menyakini bahwa benar itu bayi kemudian Mukarani menggendong bayi tersebut dan membawanya pulang. Penemuan mayat bayi itu kemudian dilaporkan kepada perangkat desa bahwa ada penemuan bayi.

Warga setempat menduga, orok tersebut sengaja dibuang oleh orang tuanya, hingga akhirnya terdampar di pesisir Pantai Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Bayi tersebut diduga berusia 7 bulan kandungan.

Diperkirakan bayinya sudah meninggal semenjak tiga hari yang lalu karena banyak bagian tubuhnya yang hilang. Kemudian mayat bayi tersebut dibawa ke RSU Negara oleh polisi untuk dilakukan pemeriksaan. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *