I Wayan Ramantha. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kabar duka datang dari Universitas Udayana. Guru Besar Ekonomi, Prof. Wayan Ramantha, berpulang Selasa (23/4).

Kabar duka tersebut dibenarkan putra almarhum, I Made Yoga Adiputra atau Dodek Ramantha. “Nggih betul… bapak baru saja pergi,” katanya.

Saat ini jenazah masih di RSUD Wangaya dan akan dipulangkan sore hari ke rumah duka di Batubulan, Gianyar.

“Sekarang masih ada upacara di rumah, setelah upacara selesai, langsung pulang. Dan untuk dudonannya, setelah di rumah baru dirembugkan dengan keluarga,” ujar Sekretaris Umum HIPMI Bali ini.

Baca juga:  Jika PPKM akan Dilonggarkan, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Hal Ini

Prof. Ramantha meninggal akibat sakit infeksi paru yang telah setahun dideritanya. “Sudah setahun lebih perawatan dan pemulihan, sudah beberapa kali bolak balik,” ujarnya.

Almarhum juga sempat menjalani operasi di Jakarta pada September 2023, sempat membaik dan beraktivitas seperti biasa. Namun takdir berkata lain, masih ada gangguan pada parunya hingga menyebabkan aktivitasnya terhambat.

Meski demikian, Prof. Ramantha belakangan sebelum meninggal masih aktif mengajar karena mengajar merupaka kegiatan pokok almarhum. Di samping berkecimpung di Pemerintahan baik di Kota Denpasar, Provinsi. Terakhir almarhum juga turut mendukung Hatten Wines ketika IPO sebagai Komisaris. Almarhum meninggal 3 orang anak dan 6 orang cucu.

Baca juga:  Gubernur Koster Serahkan Penghargaan Lomba Desain Kemasan Arak Bali

Kabar meninggalnya Prof. Ramantha juga dibenarkan Dekan Fakultas Ekonomi Unud, Agus Rahyuda.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ini merupakan tokoh ekonomi yang getol dalam penguatan LPD.

Selain LPD, almarhum juga aktif di sektor jasa keuangan lain yaitu BPR.

Almarhum yang merupakan Dekan FEB Unud periode 2008-2012 itu baginya seorang sosok guru, pembangun dan pengayom baginya. Maka dari itu ia dan keluarga besar FEB Unud merasa sangat kehilangan. “Banyak hal yang telah dibangun oleh beliau. Kami kehilangan sosok beliau,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  UMKM Bali Bisa Kolaps Tanpa Restrukturisasi Kredit
BAGIKAN