Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (DiskopUKMP) Kabupaten Badung, menggelar pelatihan Mixology tahun 2024, bertempat di Ruang Rapat Cempaka, kantor setempat. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (DiskopUKMP) Kabupaten Badung, menggelar pelatihan Mixology tahun 2024, bertempat di Ruang Rapat Cempaka, kantor setempat. Pelatihan untuk peningkatan pemahaman dan pengetahuan UMKM serta kapasitas dan kompetensi SDM UMKM dan kewirausahaan di bidang Mixology ini, dibuka secara resmi oleh Kepala DiskopUKMP Badung, I Made Widiana, yang ditandai pengalungan tanda peserta, Rabu (24/4).

Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh sebanyak 25 peserta ini, digelar selama 4 hari dari 24-27 April 2024. Dalam hal ini, DiskopUKMP Badung menggandeng pihak Sekolah Perhotelan Bali (SPB) sebagai pemateri dalam pelatihan ini.

Adapun materi pelatihan yang diberikan berupa pengenalan mixolgy dan sejarahnya, mengenal pakem-pakem dan kearifan lokal dalam mixology, praktek membuat berbagai minuman campuran. Untuk praktek dari kegiatan ini, akan dilakukan di Lembaga Pelatihan Swasta Sekolah Perhotelan Bali.

Baca juga:  BRI Dorong Petani Jeruk Naik Kelas

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan usaha mikro dan calon wirausaha dalam mengembangkan bidang mixology. Nantinya para peserta diharapkan mampu mengembangka pengetahuan dan keterampilan untuk bisa menciptakan usaha baru.

Kepala DiskopUKMP Badung, Made Widiana mengatakan, pelatihan mixology ini digelar dalam rangka meningkatkan wawasan dan keterampilan para calon wirausaha dalam mencampur minuman. Pelatihan ini dipilih, karena seperti diketahui bahwa Badung berada di kawasan pariwisata. “Tentu kegiatan dilirik karena saat ini terus bertumbuh cafe shop di kawasan wisata yang menyediakan minuman,” kata Widiana.

Baca juga:  Sebulan Ini, Kunjungan Wisatawan ke Pantai Kuta Turun Drastis

Lebih lanjut dikatakan Widiana yang juga mantan Camat Kuta Selatan ini, bahwa nantinya para peserta ini tidak saja bisa bekerja di sektor formal seperti restoran dan kafe minuman, namun diharapkan mereka juga bisa membuka usaha seperti cafe shop maupun cafe minuman. “Tentu mereka juga bisa menjadi pengusaha, asal Amerika bisa melihat peluang yang ada,” tegasnya.

Bagi mereka yang memiliki niat untuk membuka peluang usaha, pihaknya di Kabupaten Badung saat ini sedang menyiapkan salah satu stimulus bagi para pelaku UMKM pemula. Yakni dengan menyiapkan subsidi permodalan yang bunga dan administrasi lainnya, akan disubsidi oleh pemerintah Kabupaten Badung.

Saat ini kata dia, rencana tersebut sudah menunggu penandatanganan MoU dengan Bank BPD Bali. Dengan bantuan subsidi bagi pelaku UMKM ini, tentu diharapkan akan bisa meringankan beban mereka dalam membuka usaha.

Baca juga:  Di Badung, Ratusan Hotel Nunggak Pajak

Harapannya, ke depan para pelaku UMKM ini bisa terus bisa mengambangkan usahanya. “Kami tidaklah henti-hentinya berkolaborasi, untuk menciptakan keterampilan dari pemuda di Badung, sehingga bisa menumbuhkan UMKM di Badung,” ucapnya.

Untuk stimulus yang akan diberikan, UMKM yang akan disasar sebagai pilot project tahun ini adalah sebanyak 100 UMKM. Kemudian, di tahun 2025, dianggarkan untuk sebanyak 200 UMKM, begitu selanjutnya. Besaran pinjaman yang diberikan, maksimal di angka Rp 25 juta. “Untuk UMKM awal, saya kira 25 juta itu sudah ideal,” katanya. (Adv/balipost)

BAGIKAN