Bupati Karangasem I Gede Dana turun langsung untuk melakukan fogging, pada Senin (29/4). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Menyikapi meningkatnya kasus demam berdarah yang terjadi dalam periode empat bulan terakhir ini, Pemkab Karangasem melalui Dinas Kesehatan Karangasem langsung bergerak cepat melakukan langkah-langkah antisipatif. Selain melakukan fogging atau pengasapan secara terfokus pada zona atau areal tertentu pada wilayah ditemukannya kasus DBD, Pemkab Karangasem juga menggencarkan kegiatan PSN dan Pola idup Bersih dan Sehat (PHBS).

Bahkan Bupati Karangasem I Gede Dana yang turun langsung untuk melakukan kegiatan tersebut, pada Senin (29/4). Bupati mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan di dua lokasi ditemukannya kasus DBD, yakni di Lingkungan Karanglangko dan Lingkungan Bangras, Karangasem.

Baca juga:  Diskes Lakukan Fogging di Posko Pengungsi  

Fogging ini dilakukan di lokasi ini, ditemukannya kasus DBD. Dengan demikian kita bisa mengetahui kondisi di pemukiman warga, ini penting karena sebagian kasus DBD itu terjadi di wilayah kota dengan penduduk yang padat.

“Dengan mengetahui kondisi areal pemukiman warga tersebut, bisa ditentukan upaya cepat dan tepat dan langkah antisipasi agar kasus DBD di wilayah tersebut tidak bertambah, kalau bisa jangan terjadi lagi. Yang terpenting itu bagaimana mengkampanyekan PHBS dan mengajak masyarakat ikut menggencarkan PSN. Kalau fogging itu kan hanya membunuh nyamuk dewasa, yang terpenting itu bagaimana membasmi jentiknya,” kata Gede Dana,

Baca juga:  Bupati Gede Dana Harap High Level Meeting Percepat Transaksi Keuangan Daerah

Gede Dana menghimbau kepada masyarakat himbauan sekaligus mangajak untuk bersama-sama melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamun (PSN) dan Abatesasi dengan pembagian bubuk Abate guna ditaburkan di tempat-tempat penampungan air. “Intinya masyarakat disiplin menerapkan PHBS,” jelasnya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan, jika kasus DBD di Karangasem memang mengalami peningkatan, dimana pada bulan Januari 2024, terjadi sebanyak 25 kasus DBD, Februari sebanyak 57 kasus, Maret 106 kasus dan Bulan April hingga Tanggal 29 tercatat sebanyak 69 kasus DBD.

Baca juga:  Dari Tolak Sampradaya hingga Gubernur Koster Tanggapi Kebijakan Wajib PCR

“Memang ada tren peningkatan kasus dari Januari hingga April ini, namun dari sisi jumlah kasus DBD di Karangasem relatif masih kecil jika dibandingkan dengan Kabupaten lainnya, dan bertengkara pula sampai saat ini tidak ada kasus meninggal akibat DBD,” katanya sembari menyatakan kalau pihaknya akan terus melakukan upaya pencegahan termasuk Fogging agar kasus DBD di Karangasem tidak bertambah. (Adv/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *