Tangkapan layar tebing di bawah Pura Luhur Uluwatu yang retak. Inzet retakan tebing. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung akan segera melaksanakan penanganan keretakan tebing di Pura Uluwatu. Berdasarkan informasi, Kamis (2/5) pada situs LPSE Badung menampilkan penanganan keretakan tebing telah memasuki tahap tender.

Adapun jenis pengadaan yaitu pekerjaan konstruksi terintegrasi dengan metode pengadaan tender-prakualifikasi dua file-sistem nilai. Proyek tersebut memiliki nilai pagu Rp82.852.177.000 yang bersumber dari APBD Badung tahun 2024. Nilai HPS paket adalah Rp82.852.176.973.

Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Badung A.A. Rama Putra, proses tender dimulai sejak 22 April 2024 dan masih dalam tahap prakualifikasi. Diperkirakan, penetapan pemenang tender akan dilakukan pada awal Juli 2024, untuk segera memulai pengerjaan di lapangan.

Baca juga:  Viral di Medsos, Pemindaian Batuan Dilakukan di Tebing Retak Pura Uluwatu

“Saat ini kami sedang mengevaluasi desain dan ahli perencana dari kontraktor yang lolos. Yang terbaik akan kita pilih,” ungkap Rama Putra.

Disebutkan, sebanyak 31 rekanan telah mengajukan penawaran tender. Proses pengerjaan akan menggunakan metode design and built, di mana pemenang tender bersama KSO akan merancang dan melaksanakan proyek tersebut. Surat pernyataan Bupati Badung menegaskan bahwa proyek ini membutuhkan tingkat keahlian tinggi. Tim ahli dari Universitas Udayana juga akan memberikan pendampingan dalam evaluasi konstruksi.

Baca juga:  Sulinggih Sebut Ini Maknanya, Pura Terbakar saat "Blood Moon"

Proyek ini direncanakan berlangsung selama satu tahun anggaran, dengan fokus utama pada penguatan fondasi dasar tebing untuk meredam gelombang dan arus. Pengerjaannya melibatkan pembuatan jalan inspeksi material, revertmen, pembuatan breakwater, dan pengecoran pada titik tertentu di bawah tebing.

Sementara itu, kondisi di atas tebing masih dalam pertimbangan. Berdasarkan penelitian Unud, tidak ada keretakan tebing baru yang diamati sehingga keretakan yang terlihat kemungkinan terjadi puluhan tahun lalu. Sebagai langkah antisipasi, akan dipasang kawat bendrat untuk mengantisipasi munculnya serpihan tebing akibat korosi tebing.

Baca juga:  Pemotor Dikeroyok Hingga Kritis

“Rencana pengerjaan masih dalam proses dan tergantung pada perencanaan kontraktor. Anggaran yang ada akan difokuskan pada pondasi tebing,” jelas Rama Putra.

Dengan penanganan ini, diharapkan keamanan dan kelestarian Pura Uluwatu dapat terjaga dengan baik. Selain itu, dapat memberikan perlindungan yang optimal terhadap lingkungan sekitar. (Parwata/balipost)

BAGIKAN