Ketua Tim Kerja Apresiasi dan Literasi Musik Kemendikbudristek, Edi Irawan. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam dua dekade, Indonesia kehilangan lagu anak. Idola cilik juga bisa dibilang tak ada. Kecenderungannya, anak yang mempunyai bakat bukan menyanyikan lagu anak-anak seusianya, tapi lagu orang dewasa.

Ketua Tim Kerja Apresiasi dan Literasi Musik Kemendikbudristek, Edi Irawan, Jumat (3/5) mengatakan adanya situasi ini memerlukan upaya bersama untuk menguatkan ekosistem musik di Indonesia, khususnya lagu anak. “Program Kita Cinta Lagu Anak Indonesia (KILA) ini merupakan program Kemendikbud,” ujarnya saat ditemui di Dharma Negara Alaya, Denpasar.

Pihaknya menggelar lomba cipta lagu khusus untuk anak-anak sejak 2020. Agar musiknya mengikuti tren kekinian, agar tak ketinggalan jaman, diadakan juga lomba aransemen musik untuk lagu anak-anak. “Sekarang musiknya sudah jauh maju ke depan sehingga kita membuat lomba aransemen musik,” ujarnya.

Baca juga:  Curi Mangga 8 Keranjang, Pasutri Diamankan Polisi

Komponen ekosistem lain yang mendukung juga disiapkan idola-idola cilik yang mau menyanyikan lagu karya mereka. “Membangun ekosistem tidak bisa sendirian, semua pihak harus mendukung dalam melahirkan program ini. Program ini didedikasikan khusus untuk anak Indonesia,” ujarnya.

Lagu anak, menurutnya bukan tak mungkin mendapat sambutan positif dari industri musik karena ceruk terbesar penikmat musik di Indonesia adalah anak anak. “Tapi yang bisa kami lakukan adalah melakukan perlindungan terhadap pengembangan lagu anak. Di dalam karya lagu musik ada kekayaan intelektual yang ujungnya adalah hak ekonomi,” tandasnya.

Baca juga:  PTMSI Diminta Motivasi Atlet Tenis Meja

Sampai dengan kali ke-5 pelaksanaannya, KILA berhasil menarik perhatian komunitas para pencipta lagu dan pemerhati lagu anak dari berbagai daerah di Indonesia. Selain dari jumlah peserta lomba cipta lagu anak yang bertambah dengan nama baru setiap tahunnya, program ini disebutnya juga berhasil menambah jumlah koleksi lagu anak yang dihasilkan.

Diharapkan dengan konsistensi penyelenggaraan program dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak Indonesia dan dapat menjadi sarana pendukung dalam mengajar dan menjadi alat untuk program merdeka belajar

Baca juga:  Tangani COVID-19, 3 Kabupaten Ini Diharapkan Terapkan Kebijakan PKM

KILA di 2024 menghadirkan sosialisasi di berbagai kota. Tahun ini untuk pertama kalinya hadir di kota Denpasar.

Sosialisasi akan dilakukan dalam bentuk pengenalan program dan berbagi informasi mengenai lagu anak sebagai jembatan komunikasi materi belajar. Beberapa sekolah yang akan dikunjungi antara lain, SDN 1 Peguyangan, SDN 17 Dauh Puri, SDN 4 Ubung, SD Cipta Darma, SD Saraswati 6, TK Cipta Darma, dan TK Davincio. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN