TABANAN, BALIPOST.com – Sebuah kebanggaan tersendiri tentunya bagi Desa Adat Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali lantaran di tahun 2024 ini, kawasan yang kental dengan kearifan lokal budaya Bali ini menjadi salah satu Side Visit para delegasi World Water Forum yang akan diselenggarakan pada 20 Mei.

Bahkan belum lama ini Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Sandiaga Uno juga telah berkunjung ke DTW Jatiluwih untuk memastikan kesiapan kawasan ini menyambut para delegasi.

Perbekel Desa Jatiluwih, I Nengah Kartika mengatakan, Desa Jatiluwih merupakan salah satu daya tarik wisata yang mengedepankan pariwisata alam seperti sawah berundak yang sangat unik dan merupakan satu-satunya terluas yang ada di Provinsi Bali.

Baca juga:  Aktivitas Gunung Agung Meningkat, Semburan Abu Mencapai 2000 Meter

Semenjak ditetapkan menjadi Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO, terbentuklah sebuah lembaga khusus dalam bidang pariwisata, yaitu Badan Pengelolaan Daya Tarik Wisata Desa Jatiluwih yang dalam pelaksanaan kegiatan, dibentuk manajemen operasional Daya Tarik Wisata Jatiluwih.

Sementara itu, Menteri Sandiaga Uno mengapresiasi kearifan lokal yang terjaga dengan baik di Jatiluwih, yang telah mampu menjadikannya salah satu dari jajaran 100 besar desa wisata terbaik di Indonesia.

Pihaknya menjelaskan, Jatiluwih telah menjadi daya tarik bagi 3 negara penyumbang wisman yang terbanyak, yakni dari Prancis, Jerman dan Amerika, namun juga harus bersiap untuk kebanjiran turis dari India.

Pihaknya khusus ke Jatiluwih ini karena kearifan lokal yang terjaga dengan baik dan luar biasa serta sudah masuk dalam jajaran 100 besar Desa Wisata Terbaik di Indonesia. Pada 29 juni 2012 pengairan sawah tradisionalnya yaitu subak, diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.

Baca juga:  Bangun Desa Inklusif Agar Penyandang Disabilitas Juga Bisa Berdaya

Ini adalah implementasi dari Tri Hita Karana dan merupakan tujuan destinasi wisata di Bali Barat yang memang sedang dikembangkan dan sekaligus untuk melaporkan ke panitia nasional persiapan World Water Forum 2024, karena ini akan dikunjungi oleh para delegasi WWF 2024. Pihaknya percaya, ini akan menjadi salah satu destinasi yang memorable dan sangat diingat oleh para delegasi.

Ia juga menjelaskan, sebagai bagian daripada pengembangan pariwisata berbasis adat, pertanian dan masyarakat, desa wisata ini harus dilengkapi dengan sebaik-baiknya dan harus memenuhi syarat untuk masuk dalam Best Tourism Village. Ia juga mengapresiasi Pemerintah Daerah dan masyarakat yang telah susah payah dan dengan gigih membangun Community Based Tourism ini. Ia berharap kearifan lokal yang dimiliki jatiluwih dijaga dengan baik dan semoga lebih berkembang dan semakin terekspos.

Baca juga:  Desa Adat Blahkiuh Gelar "Karya Par Gata Kala"

Manajer Operasional DPT Jatiluwih John Ketut Purna, menyatakan secara keseluruhan DTW Jatiluwih sudah siap menerima kunjungan delegasi WWF. Selain itu, dengan menjadi side visit bagi delegasi WWF ini, pihaknya berharap Desa Jatiluwih bisa menjadi Best tourism village of 2024 oleh UN Tourism. (Puspawati/balipost)

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN