Petugas dan warga berada di TKP kebakaran yang berlokasi di wilayah Sesetan, Selasa (7/5). Kebakaran ini menewaskan 3 orang yang merupakan satu keluarga. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kebakaran bangunan kos-kosan dan rumah kontrakan terjadi di Jala Raya Sesetan, Gang Taman Sari II, Blok I, Denpasar Selatan, Senin (6/5) malam. Dalam musibah tersebut tiga orang asal Bontihing, Buleleng meninggal dunia. Mereka adalah pasangan suami istri dan putranya yang masih balita.

Ketiga korban ditemukan meninggal di dalam kamar mandi. Selain itu, dalam musibah tersebut juga ditemukan beberapa unit motor dan perabotan rumah tangga hangus terbakar.

Menurut Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Pembungan, Sesetan, I Dewa Kusuma Wijaya, kebakaran terjadi sekitar pukul 22.00 WITA. Percikan api awalnya muncul pada kamar kos yang ada ditengah.

Sehingga penghuni yang ada di dalam kesulitan keluar akibat terhalang sepeda motor yang terbakar. Oleh karena itu, diperkirakan para korban masuk ke dalam kamar mandi untuk menyelamatkan diri. “Dia teriak-teriak minta tolong di dalam kamar mandi, namun warga tidak bisa masuk karena apinya besar”, terang Kusuma saat ditemui di tempat kejadian kebakaran, Selasa (7/5) pagi.

Baca juga:  Ada Tiga Kandidat Calon Pj Gubernur Bali Diusulkan, Dua Putra Daerah

 

Dijelaskan bahwa warga berusaha memadamkan api dengan air yang ada disekitar tempat kejadian. Namun tidak dapat dipadamkan karena api sudah terlalu besar. Tidak hanya itu, lokasi kebakaran yang berada di dalam gang membuat mobil pemadam kebakaran kesulitan mencapai bangunan. Petugas pemadam pun terpaksa menyemprotkan air dari ujung gang. Saat itu juga listrik masih menyala, yang membuat usaha pemadaman api menjadi sulit.

Baca juga:  Antisipasi Dampak Corona, Pusat Gelontorkan Dana Triliunan Pulihkan Pariwisata

“Begitu listriknya padam, baru bisa apinya agak reda”, tuturnya

Api dapat dipadamkan sekitar pukul 00.00 WITA. Setelah api padam baru dilakukan penyisiran ke dalam bangunan. Hal itu dikarenakan saat kebakaran ada orang yang masih terjebak di dalam. Para korban ditemukan di kamar mandi telah meninggal dunia.

Lebih lanjut dijelaskan Kaling Banjar Pembungan bahwa pihaknya sulit mengindentifikasi warga yang ada di tempat tersebut. Itu dikarenakan dari awal berdirinya bangunan tersebut, pemilik dan juga yang menempati bangunan tersebut belum pernah melaporkan diri mereka.

Sementara itu, Koordinator Tagana Denpasar pada Dinas Sosial Kota Denpasar, Made Tara membenarkan korban meninggal ada tiga orang. Mereka adalah satu keluarga yang berasal dari Bontihing, Buleleng.

Baca juga:  Ini, Asal dan Riwayat Pasien Positif COVID-19 Meninggal di Badung

Korban merupakan pasangan suami istri dan seorang putranya yang masih balita. Suami bernama Made Ari Sanjaya, istrinya bernama Komang Novi, dan balitanya bernama Putu Gede Artha Dharma Sankara.

“Kemudian untuk yang selamat, mereka sekarang ini ada yang tinggal di rumah teman-temannya, ada yang tinggal di rumah keluarganya,” papar Made Tara.

Ditambahkannya, bahwa Dinas Sosial Kota Denpasar telah menyiapkan makanan siap saji pada para korban yang selamat. Juga telah dilakukan pengecekan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dan hasilnya secara psikologis para mereka dalam kondisi sudah membaik. Untuk jumlah warga yang menjadi korban kebakaran tersebut ada sekitar 17 orang. (Eka Adhiyasa/balipost)

BAGIKAN