BANGLI, BALIPOST.com – Warga Banjar Adat Blungbang, Kelurahan Kawan, Bangli sangat mengharapkan pemerintah provinsi Bali dapat segera merealisasikan usulan pembuatan akses jalan baru untuk menggantikan jalan di depan Pura Dalem Penunggekan. Dimana usulan pembangunan jalan baru sudah diajukan Banjar adat setempat beberapa tahun lalu.
Penyarikan Banjar Adat Blungbang I Wayan Suardana ditemui belum lama ini mengatakan permohonan pembuatan akses jalan baru di seputaran Pura Dalem Penunggekan telah diajukan sekitar 2020 lalu. Permohonan diajukan langsung ke pemerintah provinsi Bali karena jalan di depan Pura Dalem Penunggekan masuk ruas jalan propvinsi. Namun demikian hingga kini belum ada kabar mengenai tindaklanjut usulan tersebut.
Untuk mendukung pembuatan jalan baru, Banjar Adat Blungbang pun telah menyiapkan lahan yang lokasinya ada di barat jalan, dekat dengan wantilan. “Masyarakat juga sudah merelakan kalau nantinya wantilan harus dibongkar untuk pembangunan jalan,” kata Suardana didampingi Kelian Kelian Banjar Adat Blungbang I Nengah Witarsa.
Dijelaskan, ada beberapa alasan masyarakat Banjar Adat Blungbang mengusulkan pembangunan jalan baru. Salah satunya adalah untuk menjaga kesucian Pura.
Suardana menjelaskan bahwa jalan yang sudah ada selama ini membelah/memisahkan bangunan Pura yang ada di timur dan beberapa Pelinggih yang ada di barat jalan. Karena jalan tersebut merupakan jalan umum, pihak Banjar Adat Blungbang tentu tidak punya hak untuk melarang siapapun lewat di sana. “Kalau dibuatkan jalan baru, kesucian bisa pura tetap kami jaga,” ujarnya.
Selain itu, alasan lain yang melatarbelakangi usulan pembuatan jalan baru yakni untuk menjaga keamanan Pura. Pecatu I Nengah Suartana mengungkapkan jalan di depan Pura Dalem Penunggekan selama ini cukup padat dan banyak dilalui kendaraan besar seperti bus. Ketika dilintasi kendaraan besar, getaran sangat terasa hingga di areal pura. “Demi keamanan Pura kami harapkan dapat dibangun jalan baru,” ujarnya.
Adapun panjang jalan baru yang diusulkan dibangun mencapai kurang lebih 300 meter. “Secara detail gambar dan RAB sudah dikirim,” imbuh Suardana. (Dayu Swasrina/balipost)