NEGARA, BALIPOST.com – Menjelang World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Polres Jembrana meningkatkan fokus pengamanan di pintu masuk Bali, Gilimanuk. Tak hanya aparat kepolisian, peran semua pihak, termasuk tukang ojek, diharapkan ikut menjaga keamanan Bali.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk, Kompol I Komang Muliyadi, Jumat (10/5) mengajak para tukang ojek untuk bermitra dengan polisi dalam menjaga keamanan. Menurutnya keamanan Bali harus diawali dari ujung Bali Barat, yaitu pelabuhan Gilimanuk.
Melalui Program “Jumat Curhat” di Pos Ojek Pelabuhan Gilimanuk, Kapolsek mendengarkan aspirasi dan keluh kesah para tukang ojek. Program ini menjadi wadah bagi mereka untuk menyampaikan informasi terkait situasi di pesisir dan aktivitas mencurigakan di pelabuhan.
Kompol Muliyadi mengapresiasi kerja sama antara kepolisian dan para tukang ojek selama ini. “Kami berharap kerjasama tersebut terus ditingkatkan untuk mencegah aktivitas ilegal di pelabuhan. Peran warga untuk melaporkan hal-hal mencurigakan kepada petugas kepolisian,” imbaunya.
Selain tukang ojek, Ketua Kelompok Nelayan, Pak Ponco Sundoko, juga menyampaikan saran konstruktif. Ia meminta penempatan nomor HP petugas kepolisian di tempat-tempat yang mudah diakses untuk mempermudah pelaporan.
Kapolsek menghargai saran tersebut dan berjanji untuk segera menindaklanjuti. Nomor HP atau call center Polsek, serta nomor HP pejabat Polsek, termasuk bhabinkamtibmas Kelurahan Gilimanuk, akan ditampilkan di tempat-tempat strategis
Kapolsek Muliyadi menegaskan komitmen kepolisian untuk meningkatkan komunikasi dengan kelompok tukang ojek dan warga sekitar di pesisir. Hal ini bertujuan untuk mencegah aktivitas ilegal dan menjaga keamanan Bali menjelang dan selama WWF ke-10.
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya tukang ojek, untuk melaporkan hal-hal mencurigakan kepada petugas kepolisian. Penumpang atau pendatang gelap yang masuk Bali juga perlu ikut diwaspadai. (Surya Dharma/balipost