Ketua PHDI Denpasar I Made Arka, Minggu (12/5) di sela-sela Lokasabha V PHDI Kota Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Selama hampir 2 tahun sebanyak 373 orang melakukan Sudhi Wadani menjasi Darmika. Mereka tidak hanya berasal dari Indonesia tapi juga warga negara asing baik dari Australia, Amerika, Belanda Eropa.

Demikian disampaikan Ketua PHDI Denpasar I Made Arka, Minggu (12/5) di sela-sela Lokasabha V PHDI Kota Denpasar. Selama kepemimpinannya, sebanyak 373 yang melaksankan upacara sudhi wadani. Prosesi upacara sudhi wadani ada yang dilakukan jemput bola, ada pula yang dilakukan di kantornya.

“Ada yang melaksanakan di rumah, gria, puri, jero, vila kami siap hadir untuk melayani umat. Kalau mau lebih simple bisa melaksanakan dikantor, kami juga siapkan dari banten yang kanista, madya, utama. Begitu juga kalau ada yang membawa jero mangku untuk ngantebin banten, kami silakan, kami dari majelis agama siap melayani umat yang lebih simpel dan sesuai aturan,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus Pembunuhan WN Belanda, Winda dan Andika Dituntut 18 Tahun Penjara

Menurutnya, dari 373 orang tersebut, berasal dari semia agama. Namun pada dasarnya semua agama mengajarkan baik tapi tetap ia menyampaikan bahwa memilih agama yang dianut adalah pilihan hidup seseorang jadi ia tidak melarang.

Tidak hanya WNI, WNA juga banyak yang menjadi darmika. Malah menurutnya ada yang berlanjut menjadi Balian di Australia mengobati orang. “Mengobati orang orang di Australia, banyak yang sembuh. Tapi ini kepercayaan. Saya tetap berikan yang baik sesuai koridor agama,” jelasnya.

Baca juga:  Hujan Angin Melanda, Pohon Bertumbangan di Denpasar

Sementara untuk umat Hindu yang tidak lagi memeluk agama Hindu ia tidak memiliki data karena tidak dilaporkan ke PHDI. “Sama dengan agama lain, yang masuk Islam disebut Mualaf, yang masuk Hindu namanya darmika, jadi prosesnya peralihan agama,” tandasnya.

Pada Lokasabha V dilakukan pemilihan pengurus PHDI Denpasar yang baru dan ia pun pada saar itu telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban. “Jadi selama kepemimpinan, kita sudah siapkan keuangan, kegiatan sampai ratusan kegiatan baik metatah, bayuh oton. Entah nanti siapa yang dipilih tergantung teman – teman semua tapi saya berharap organisasi ini agar tetap berjalan dengan baik,” ujarnya.

Baca juga:  Istakari Apresiasi Perjuangan Gubernur Koster di Bidang Seni dan Budaya Bali

Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan, PHDI Denpasar selama ini tidak hanya memberi tuntunan pada umat tapi juga melakukan praktek-praktek kegiatan seperti melaksanakan matatah, mabayuh oton gratis dan banyak kegiatan lainnya termasuk edukasi pada ibu-ibu, tidak hanya di bidang agama tapi juga seni budaya menari dan menabuh. Maka dari itu ia berharap Lokasabha ini menghasilkan pemimpin yang baik untuk melayani umat. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *