Umat Hindu melasti di Pantai Padanggalak, Selasa (13/3). (BP/wan)

DENPASAR, BALIPOST.com – Rangkaian pelaksanaan tawur kesanga dan Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1940, diawali dengan upacara melasti. Kegiatan melasti ini dilakukan oleh masing-masing desa pakraman sebagai simbol menyucikan alam semesta dan juga diri sendiri yang bertempat di laut dan juga sumber air lainnya.

Seperti yang terlihat di Pantai Padanggalak, Kesiman, Selasa (13/3). Desa Pakraman Peguyangan mengawali proses pamelastian di Pantai Padanggalak. Ribuan krama desa pakraman dengan menggunakan puluhan kendaraan telah memadati pantai yang berpasir hitam itu. “Sejak dua tahun lalu disepakati kami melasti lebih awal. Pertimbangannya, bila dilakukan tiga hari sebelum Nyepi, terlalu padat. Karena desa pakraman lainnya juga lebih banyak hari itu,” ujar salah seorang pecalang Desa Pakraman Peguyangan, Wayan Sumarta.

Baca juga:  HMC 2019, Modifikator Bali Raih 3 Piala

Menurutnya, persiapan melasti ini sudah dilakukan sejak Senin (12/3) lalu. Mereka mulai berangkat dari desanya ke pantai sejak pukul 06.00 Wita. Selain pratima yang ada di Pura Puseh/Desa, dan Bale Agung, di desa setempat, beberapa pura-pura di banjar se-Desa
Peguyangan juga ikut melasti ke Padanggalak.

Setelah melakukan prosesi penyucian dan diakhirnya dengan persembahyangan bersama, umat kembali munut pretima serta perangkat suci lainnya kembali. Sekitar pukul 09.30 Wita, proses pamelastian desa tersebut selesai.

Sementara itu, pantauan di Pantai Matahari Terbit, dan Pantai Bali Beach, Sanur belum ada yang melasti ke tempat tersebut. “Mungkin besok (hari ini,red) yang banyak melasti ke sini. Tadi belum ada,” ujar salah seorang petugas jaga karcis di Pantai Matahari
Terbit.

Baca juga:  Dugaan Korupsi Aset Kejari Tabanan, Pemeriksaan 6 Tersangka Rampung

Selain Pantai Padanggalak, Matahari Terbit dan Pantai Bali Beach, Sanur, beberapa pantai lainnya juga menjadi tempat pamelastian desa-desa pakraman di Denpasar. Beberapa titik pantai di Denpasar yang juga dijadikan tempat melasti, di antaranya Pantai Segara, Pantai Mertasari, Pantai Pamelisan, Suwung Kangin, Pantai Benoa (dekat Akame), kawasan sebelah timur Pura Candi Narmada.

Dari sejumlah tempat melasti, Pantai Padanggalak yang paling banyak menjadi lokasi melasti. Pantai ini biasanya digunakan sejumlah desa pakraman untuk melasti, di antaranya Peguyangan Kaja, Peguyangan Kangin, Kelurahan Peguyangan, Desa Dauh Puri Kaja, Desa Pakraman Poh Gading, Ubung Kaja, Desa Pakraman Ubung, Tonja, Sumerta Kaja, Kesiman Petilan, Penatih Dangin Puri, Penatih, Sumerta Kauh, Kesiman Kertalangu, Kelurahan Sumerta, serta Kelurahan Kesiman.

Baca juga:  Ratusan Dokter Perkuat Rasa Kebhinekaan

Sedangkan Desa Dangin Puri Kelod memilih Pantai Sindu untuk melasti. Untuk di Pantai Matahari Terbit, dijadikan tempat melasti oleh Desa Sumerta Kelod, dan Sanur Kaja. Pantai Segara digunakan tempat melasti oleh Desa Sanur, Sanur Kauh, dan Renon. Di Pantai Mertasari, dimanfaatkan Desa Pakraman Sidakarya.

Sementara Sesetan memilih tempat di Jalan Pamelisan Suwung Batan Kendal. Desa Pemogan melasti di belakang Pura Dalem Penataran Suwung Kauh. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *