Hanindio W. Hadi. (BP/may)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Produk asuransi masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat dibandingkan dengan tabungan dan deposito. Padahal, dengan aktivitas penuh risiko saat ini, asuransi sangat penting agar tidak meninggalkan dampak ekonomi pada keluarga.

Menurut pelaku industri asuransi, Hanindio W. Hadi, Kamis (16/5), untuk meningkatkan kesadaran masyarakat memiliki asuransi, literasi perlu dilakukan sejak dini. Seperti, sejak sekolah dasar, sehingga ketika sudah dewasa dan mempunyai penghasilan, mereka secara sadar memiliki asuransi untuk menjaga stabilitas ekonomi keluarga.

“Kita hanya melihat kebutuhan primer terpenuhi seperti sandang, pangan, papan, tapi sekarang dengan adanya segala macam aktivitas yang berisiko, itu sebenarnya sandang, pangan, papan akan berdampak apabila tidak mempunyai proteksi asuransi. Jadi itu tanggung jawab kita melakukan sosialisasi,” ujarnya di sela-sela literasi keuangan dan penyerahan CSR di SD 3 Kuta, Badung.

Baca juga:  Lontar, Warisan Intelektual Mengandung Banyak Pengetahuan

Industri asuransi, lanjutnya, punya kewajiban memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa asuransi bukan lagi menjadi kebutuhan kedua, tapi telah menjadi kebutuhan primer. “Kita hanya melihat kebutuhan primer terpenuhi seperti sandang, pangan, papan, tapi sekarang dengan adanya segala macam aktivitas yang berisiko, itu sebenarnya sandang, pangan, papan akan berdampak apabila tidak mempunyai proteksi asuransi,” ujarnya di sela-sela literasi keuangan di SD 3 Kuta, Badung.

Baca juga:  Menjadi Teladan Gerakan Membaca

Menurut Hanindio yang merupakan Direktur Utama Pertalife ini kesadaran berasuransi bukan hanya soal mindset tapi juga penghasilan yang pas-pasan. “Tapi itu memang PR buat kita untuk memberikan pemahaman bahwa ini penting. Premi asuransi jumlahnya tidak banyak misalnya mendapatkan 10 juta dari manfaat asuransi, cukup membayar Rp50ribu-Rp100 ribu per bulan, itu yang sebetulnya belum dipahami,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Badung IB Gede Arjana bersama Kabid Pendidikan Sekolah Dasar Disdikpora Kabupaten Badung Rai Twistyanti Raharja menyambut baik adanya literasi keuangan pada siswa sekolah dasar. Ia pun mengapresiasi pemberian CSR berupa asuransi kepada 101 guru, tenaga pendidik di Badung.

Baca juga:  Rapat Pansus Ranperda Parkir Bahas Ganti Rugi Kehilangan

“Tahun ini merupakan tahun ketiga. SD 1 Kuta sampai SD 6 Kuta tetap menjadi pilot project Pertalife Insurance yang merupakan CSR dari perusahaan,” ungkapnya.

Ia berharap CSR tersebut dapat diberikan berkelanjutan agar memberikan dampak lebih luas bagi guru dan untuk peningkatan prestasi peserta didik. Juga, meningkatkan kinerja pendidik yang akhirnya berpengaruh pada pembentukan karakter anak didik. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN