Pangempon Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat melaksanakan persembahyangan bersama sembari ngaturang Bakti Panerag sebelum digelar upacara Padudusan Agung. (BP/jay)

BANGLI, BALIPOST.com – Karya Agung Ngenteg Linggih, Makebat Daun, Mapedudusan Agung lan Manawa Ratna di Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat di Desa Siakin, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli tinggal empat bulan lagi. Sebelum dilakukan upacara agung tersebut, warih Ida Sesuhunan Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat menggelar upacara Bakti Panerag atau penyambutan pada Buda Cemeng, Purnama Sada, Rabu (22/5).

Ribuan krama pedek tangkil dengan menghaturkan sarana pejati setiap pangayah. Ini dilakukan sebagai awal dari upacara Agung yang nantinya puncak karya berlangsung pada Anggara Kasih Julung Wangi, pada 10 September 2024. “Setiap pangayah atau kepala keluarga (KK) membawa sarana pejati. Tujuannya adalah bahwa di Pura Kawitan Pasek Kayuan Pusat akan dilaksanakan upacara Ngenteg Linggih, Makebat Daun, Mapedudusan Agung lan Manawa Ratna,” kata Panglingsir Pura, Jero Mangku Ketut Marsidi didampingi Jero Mangku Landep saat ditemui di sela-sela upacara.

Baca juga:  Dari Gubernur Koster Soroti Danau Batur hingga Dua Banjar Adat dan Pura Terancam Digusur

Jero Mangku Marsidi mengatakan upacara Bakti Panerag ini dipuput oleh pemangku setempat. Persembahyangan dilaksanakan secara bersama dan terlihat pelataran di utama manda (jeroan) dipenuhi pamedek. Para pamedek bersembahyang secara khusyuk. “Bakti Panerag ini merupakan penyatuan tekad dari segenap warga panyungsung yang diikrarkan secara sekala niskala. Di mana, upacara ini merupakan awal dari upacara Agung yang akan dilaksanakan nantinya,” jelasnya.

Sementara Ketua Panitia Upacara Padudusan Agung, Jero Komang Cinta menerangkan selain melakukan upacara Bakti Panerag, sebelumnya krama panyungsung juga sudah melaksanakan ayah-ayahan untuk persiapan karya. Di mana, krama telah melakukan penebangan bambu sebagai alat selaning uperengga untuk penyambutan upacara Padudusan Agung. “Panebangan bambu itu dikomandoi salah satu panglingsir yakni Guru Kubayan Sepet,” ungkap Jero Komang Cinta.

Baca juga:  Hendak Nyabu di Bangli, Widi Ditangkap

Perlu diketahui, Karya Agung Ngenteg Linggih, Makebat Daun, Mapedudusan Agung lan Manawa Ratna ini digelar karena bangunan palinggih sudah rampung dikerjakan. Pembangunan dimulai tahun tahun 2017. Sejauh ini, sudah menghabiskan dana kurang lebih Rp4 miliar. Sumber dananya merupakan urunan yang dipatok Rp18 juta setiap pangayah. Ada pula bantuan dari donatur.

“Untuk bangunan palinggih sudah rampung. Sementara yang belum selesai ada beberapa bangunan seperti bale lantang, bale pesagian dan lainnya. Ya, mudah-mudahan ke depannya tidak ada halangan, sehingga semua bangunan cepat bisa diselesaikan,” harapnya. (Pramana Wijaya/balipost)

Baca juga:  Ini, Identitas Tiga Korban Tewas di Jalur Bangli-Besakih
BAGIKAN