SINGARAJA, BALIPOST.com – Anggota Komisi IV DPRD Buleleng, Ketut Ngurah Arya, menekankan perlunya intervensi segera dari pemerintah untuk memperbaiki kondisi Sekolah Dasar (SD) 5 Pemuteran di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Saat ini, sekolah tersebut mengalami kerusakan signifikan pada ruang kelas, kamar mandi, dan mess guru. Bahkan, kamar mandi sekolah tak dapat digunakan, menghambat proses belajar mengajar yang optimal.
Dikonfirmasi Rabu (5/6), Ngurah Arya mengungkapkan bahwa dari pemantauan yang dilakukan, ditemukan bahwa ruang kelas mengalami kerusakan hingga 50 persen, sedangkan mess guru mencapai 80 persen. Kondisi kamar mandi pun kritis, dimana saat ini tidak dapat digunakan oleh siswa, menyulitkan aktivitas sehari-hari.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa terakhir kali sekolah tersebut mendapat perbaikan pada tahun 2012, menyebabkan sulitnya mendapatkan siswa baru. Anak-anak di desa setempat cenderung memilih sekolah yang lebih layak, meskipun jaraknya lebih jauh.
Ngurah Arya mendorong Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng untuk mengusulkan perbaikan sekolah tersebut ke pemerintah pusat.”Anak-anak tidak akan berkembang secara optimal dalam lingkungan pendidikan yang tidak kondusif. Kondisi seperti ruang kelas yang tidak aman dan kamar mandi yang tak layak bisa mengganggu fokus belajar mereka,”tambahnya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika, menjelaskan bahwa sekolah tersebut sebenarnya telah diusulkan untuk mendapat perbaikan pada tahun 2023. Namun, karena statusnya dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) masih menunjukkan kondisi yang baik, permintaan perbaikan ditolak. Saat ini, setelah pembaruan data dalam Dapodik, dinas akan kembali mengusulkan perbaikan di tahun ini.”Proses penilaian dari Kemendikbud sedang berlangsung, dan kami berharap agar sekolah ini segera mendapat perbaikan yang diperlukan,”tandasnya. (Nyoman Yudha/Balipost)