investor
Gunungan sampah di TPA Suwung. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pentaan TPA Suwung mulai digarap menjelang digelarnya IMF-World Bank Annual Meeting pada Oktober 2018. Sebagian lahan TPA yang luas totalnya mencapai 32,46 haktare itu akan disulap menjadi ecopark.

Sementara sisanya akan dikelola dengan konsep sanitary landfill management dan waste to energy. Informasi tersebut diutarakan Kepala Satker PLP Kementerian PU IB Lanang.

Lanang mengutarakan bahwa penataan TPA Regional Sarbagita Suwung telah disepakati pemerintah pusat pada 27 Desember 2017. Dana yang diterima untuk menata pembuangan sampah itu mencapai Rp 250 miliar. “Pengerjaannya dikerjakan dengan sistem multi years hingga tahun 2019 mendatang,” terangnya.

Baca juga:  Pengurugan di Pelabuhan Benoa, Langgar Peruntukkan Jika Dibangun Fasilitas Penunjang Pariwisata

Untuk pengerjaan pada tahap awal, pihaknya menargetkan dapat merampungkan penataan lahan pada sisi barat yang terlihat dari Jalan Tol Bali Mandara. “Target kami, kerapian sudah terbentuk pada Agustus 2018, menjelang pelaksanaan IMF. Secara pararel, kami juga telah melakukan sosialisasi dan membangun kantor lapangan,” imbuhnya.

Ia memaparkan penataan dikerjakan setelah kewenangan pengelolaan lahan jelas. Disebutkan, lahan TPA seluas 32,46 hektare itu telah diserahkan pengelolaannya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Kementerian PU yang selanjutnya didelegasikan kepada Dinas PU Provinsi Bali.

Baca juga:  Kasus Positif COVID-19 di Bali Kembali Bertambah

Dari total luas lahan tersebut, 22, 46 hektare akan dihijaukan dengan konsep terasering level tiga yang dilengkapi dengan pedestrian dan jogging track. “Level paling atas dari terasering mencapai ketinggian 47 meter,” ujarnya.

Sedangkan sisanya seluas 10 hektare akan dikelola sebagai TPA dengan konsep sanitary landfill management dan waste to energy. Agar dapat berjalan sesuai rencana, Lanang berharap penataan ini segera ditindaklanjuti dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di lokasi yang telah disediakan sehingga konsep waste to energy akan terwujud.

Baca juga:  Tunanetra Terdampak COVID-19, Ini Dilakukan Dinas Sosial P3A Bali

Jika PLTSa tidak segera dibangun, lanjutnya, penataan TPA Regional Suwung akan sia-sia. Gunungan sampah juga akan kembali terjadi.

Gubernur Mangku Pastika mengapresiasi dan berterimakasih karena penataan TPA Regional Suwung sudah mulai dikerjakan. Dia merasa lega karena akhirnya ada solusi untuk persoalan penanganan sampah TPA Regional Suwung yang sempat berlarut-larut. Pastika berharap, penataan ini segera diikuti dengan pembangunan PLTSa di areal yang telah disiapkan. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *