Aparat berada di gudang elpiji yang terbakar di Jl. Cargo Taman I, Denpasar Utara, Minggu (9/6). (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Satu korban kebakaran hebat yang terjadi di gudang penyimpanan gas LPG 3 kg di Jalan Cargo Taman, Denpasar, pada Minggu (9/6) masih dirawat di RSD Mangusada, Kapal, Mengwi.

Direktur Utama RSUD Mangusada, dr. Nyoman Darta, saat dikonfirmasi Rabu (12/6) membenarkan masih ada satu pasien yang dirawat di RSD Mangusada. Kondisi pasien yang stagnan membuat pihak rumah sakit merencanakan rujukan kembali ke RSUP Prof Ngoerah. “Kita akan rujuk pasiennya, karena kita tidak punya ruang pelayanan untuk luka bakar. Jadinya kita harus rujuk,” ujarnya.

Baca juga:  Antisipasi Varian Omicron, Sekda Cek Kesiapan RSD Mangusada

Menurutnya, pihaknya masih menunggu kesiapan dari RSUP Prof Ngoerah untuk menerima pasien tersebut. Hingga saat ini, kondisi pasien tersebut stabil, namun memerlukan penanganan khusus yang tidak dapat diberikan oleh RSUD Mangusada.

“Kalau sekarang siap (RSUP Prof Ngoerah -red), sekarang kita rujuk. Mengingat kami belum memiliki fasilitas menangani pasien khusus luka bakar,” imbuhnya.

Sementara itu RS BaliMed Denpasar sempat merawat dua korban ledakan gudang LPG tersebut. Kepala Divisi Medik RS BaliMed Denpasar dr. A.A. Ngurah Oka Jaya Wardana menerangkan bahwa kedua korban yang dibawa tersebut langsung ditangani di UGD.

Baca juga:  Per 15 Juni, Korban Jiwa Ledakan Gudang Elpiji di Jalan Cargo Jadi 12 Orang

“Ada dua korban yang dibawa ke rumah sakit BaliMed, yang sempat kami tangani di UGD,” terang dr. Oka di RS BaliMed Denpasar, Rabu (12/6).

Lebih lanjut dijelaskan, luka bakar yang diderita para korban diatas 70 persen, termasuk dalam grade 3. Dimana lukanya cukup luas, mulai dari wajah, dada, dan tangan. Penataan laksana awal kasus emergensi pun dilakukan sesuai prosedur penanganan awal di UGD.

Baca juga:  Kenaikan Kasus COVID-19 Signifikan Ada di 6 Daerah, WNA Terkonfirmasi Juga Terus Bertambah

Karena ini trauma luka bakar luas, jadi dilakukan penanganan luka bakar di UGD. Dilakukan pemberian cairan, perawatan luka untuk luka bakarnya. “Karena luka bakarnya cukup luas dan itu memerlukan perawatan khusus di ruang intensif, jadi pasien ini dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah untuk mendapatkan perawatan tahap lanjutannya di burn unit,” jelasnya.

Ditambahkannya, setelah korban mendapatkan penanganan pihaknya melakukan koordinasi dengan dokter konsultan jaganya, dan disarankan untuk dirujuk. Proses rujukan ke RSUP Prof. Ngoerah pun langsung dilakukan pada Minggu (9/6). (Parwata/Eka Adhiyasa/balipost)

BAGIKAN