JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam rangka menyambut hari raya Nyepi, Tahun BAru Caka 1940, ratusan umat Hindu di Jakarta Selatan menggelar Tawur Agung Kesanga. Ritual digelar di Pura Amerta Jati, Cinere, Jaksel.
Upacara Tawur Agung Kesanga ini merupakan upacara bhuta yadnya yang dilakukan untuk kesejahteraan alam sehingga umat Hindu dapat mengendalikan diri agar tenang dan damai lahir bathin dalam menjalankan catur brata penyepian.
Ketua PHDI DKI Jakarta Selatan, Komang Suwarloka mengatakan ritual ini rutin digelar sehari sebelum Nyepi. Upacara tawur pada tilem sasih kesanga ini dilaksanakan pada tengah hari.
Dijelaskan tawur yang berarti membayar atau mengembalikan, bermakna mengembalikan sari-sari alam yang telah digunakan manusia. Sari-sari alam itu dikembalikan melalui upacara tawur yang dipersembahkan kepada para butha kala dengan tujuan agar para butha kala tidak mengganggu manusia. Mereka diharapkan bisa hidup secara harmonis.
Setelah upacara tawur pada tengah hari dilanjutkan dengan upacara pangerupukan, yaitu menyebar nasi tawur, memukul benda hingga bersuara ramai atau gaduh, serta mengobor-obori rumah dan seluruh pekarangan. Ia menjelaskan filosofi tawur adalah agar umat Hindu selalu ingat akan posisi dan jati diri manusia serta dapat menjaga keseimbangan dengan Tuhan lewat Catur Brata Penyepian.
Sementara itu sore harinya, umat Hindu mengadakan Parade Nusantara Pawai Ogoh-ogoh yang disertai dengan macan sesingaan dari Jawa Barat, Reog Ponogoro, Barongsai, dan Ondel-ondel Betawi. Parade ini digelar mengelilingi areal pura dengan tujuan untuk merekatkan hubungan antarumat beragama dari berbagai daerah di Indonesia. (kmb/balitv)