TABANAN, BALIPOST.com – Sebanyak 68 prajurit dan aparatur sipil negara (ASN) di Kodim 1619/Tabanan menjalani tes urine, Senin (19/3). Kegiatan ini sebagai upaya mencegah dan meminimalisir penyalahgunaan narkoba.
Sebelum tes urine diawali dengan kegiatan penyuluhan, pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di jajaran Kodim 1619/Tabanan oleh perwakilan BNK Tabanan. Pasi Intel Kodim 1619/Tabanan Lettu Inf. I Made Sudi Arcana mengatakan kegiatan semacam ini rutin digelar tiap tiga bulan sekali.
Kegiatan P4GN yang dilakukan sejak pukul 08.00 hingga 10.00 ini, dilakukan agar personel Kodim 1619/Tabanan terhindar dari jeratan narkoba. Baik personel militer maupun ASN. “Adanya situasi negara sekarang, darurat narkoba sebagai aparat harus ambil bagian,” ucapnya.
Apalagi dikatakannya, dampak narkoba paling ditakutkan negara adalah lost generasi. Pasalnya, yang terjadi saat ini taktik perang candu yang pernah terjadi di Cina sudah ada di Indonesia. “Untuk menghancurkan tidak menggunakan pasukan, tetapi menggunakan beragam cara salah satunya taktik perang candu di Cina, sekarang di Indonesia. SDM kita yang dihancurkan,” tegasnya.
Sementara itu perwakilan BNK Tabanan Gusti Agung Ayu Witarini, yang juga selaku sekretaris bidang preventif BNK Tabanan mengatakan dari data sumber kepolisian, angka kasus narkoba di Kabupaten Tabanan cenderung mengalami peningkatan. Mirisnya, dominan menyasar kalangan remaja. “Ada yang ditangkap di luar daerah tetapi pelaku ternyata orang Tabanan, adapula orang luar yang menyimpan barang di Tabanan, bahkan kasus penyalahgunaan narkoba sudah merambah desa. Ini yang harus kita cegah, agar tidak merusak generasi penerus ataupun calon pemimpin masa depan,” tegasnya.
BNK sendiri selaku lembaga yang memang tupoksinya berkaitan dengan pencegahan penyalahgunaan narkoba juga telah melakukan penyuluhan ke sejumlah lini, tidak hanya menyasar sekolah, pemerintah daerah dan jajaran TNI tetapi juga sudah menyasar tingkat kecamatan dan desa. Ditambah lagi pesatnya media sosial belakangan ini juga harus diwaspadai bersama.
Disamping memiliki manfaat positif, media sosial juga memiliki dampak negatif yang mempercepat peredaran penyalahgunaan narkoba. “Pergunakan media sosial dengan baik, karena yang terjadi belakangan ini media sosial gampang diakses, sekarang perlu ‘barang’ langsung ada, ini yang harus dicegah,” ucapnya. (Puspawati/balipost)