DENPASAR, BALIPOST.com – Niskala : Sacred Knowledge of Leak, game yang dibuat Pandora Entertainment di bawah naungan Primakara University, mencuri perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno dalam Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 yang berlangsung 14-16 Juni 2024. Niskala menawarkan pengalaman game horror yang menegangkan dengan cerita rakyat Bali yang unik.
Menurut CMO dan 3D Artist Pandora Entertainment, I Kadek Mahada Putra, Niskala adalah game horror memadukan konsep lokal dan digital. Game ini mengambil inspirasi dari kearifan lokal Bali yaitu “Leak” sebagai landasan cerita.
Dalam permainan, pemain akan memerankan karakter utama bernama “Putu” dan menjelajahi wilayah yang didesain berdasarkan lokasi dunia nyata, misalnya Jalan Gadjah Mada Denpasar dan Pasar Badung.
Menparekraf Sandiaga Uno dan penyanyi Bulan Sutena juga sempat mencoba preview game ini. Bahkan, menurut Mahada, Menparekraf antusias menunggu tanggal rilis Niskala: Sacred Knowledge of Leak.
“Beliau antusias dan senang ketika mencoba game kami, dan jika memungkinkan kami juga akan mengabarkan ke beliau agar turut serta dalam uji coba versi alpha dan betanya,” ungkap Mahada yang merupakan alumni Primakara University.
Selain mengikuti pameran AKI 2024, pihaknya diberikan kesempatan untuk mendemokan game preview, menayangkan trailer, serta mempromosikan game ke pengunjung. Mahada mengatakan, “Niskala: Sacred Knowledge of Leak” ditargetkan selesai tepat waktu.
“Semoga game kami mendapatkan investor serta didukung dalam segi marketing, agar game kami juga selesai dengan hasil yang maksimal,” ujarnya.
Disampaikannya, Menparekraf juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan game ini.
“Beliau (Menparekfraf) juga bertanya apakah bantuan yang bisa diberikan untuk pengembangan game ini, baik dari segi marketing atau pendanaan,” tambahnya.
CEO Pandora Entertainment I Made Ochlan Pramana m Putra menjelaskan, game Niskala : The Sacred Knowledge of Leak memberikan pengalaman mendalam dan otentik, sambil memperlihatkan keindahan budaya Bali.
“Kami menciptakan game ini sebagai wujud kepedulian terhadap kearifan lokal. Kami ingin membawa pemain dalam perjalanan yang mendalam dan menarik, sambil mempromosikan budaya Bali,” ungkap Ochlan. (Citta Maya/balipost)