BANGLI, BALIPOST.com – Menjelang pelaksanaan Karya di Pura Ulun Danu Batur, Desa Pakraman Batur, Kintamani yang puncaknya jatuh pada Purnama Kadasa pada Sabtu (31/3), Sat Lantas Polres Bangli bakal melakukan pengalihkan arus lalu lintas dari arah Bangli maupun Singaraja bagi para pemedek yang bakal tangkil untuk melakukan persembayangan. Untuk itu, masyarakat yang tangkil di puncak karya dihimbau untuk mengikuti peralihan yang sudah disipakan agar tidak menimbulkan kemacetan Panjang.
Kasatlantas Polres Bangli AKP Dewa Gede Ariana, Selasa (20/3) mengungkapkann, pengalihan arus lalulintas saat karya di Pura Ulun Danu Batur, akan disesuaikan dengan situasi dilapangan.
Jika pemedek (umat) yang tangkil melakukan persembahyangan membeludak, maka arus kendaraan dialihan ke jalur-jalur yang sudah disiapkan. Termasuk saat puncak karya arus lalin akan dialihkan. “pasti saat puncak karya tanggal 31 Maret, arus lalin dialihkan, termasuk hari krodit Sabtu dan Minggu,” ujarnya.
Menurut AKP Ariana, jalur yang menjadi tempat pengalihan arus lalulintas kondisi jalannya cukup bagus. jelas dia, seperti di wilayah Kunyit, meski sempat jebol namun sudah diperbaiki sehingga aman untuk dilalui oleh pemedek. Agar arus lalin tidak terganggu, berdasarkan hasil rapat dengan pihak terkait, warga Batur yang memiliki kendaraan tidak diperkenankan parkir di sepanjang jalan. “Untuk mengantisipasi kemacetan, kami juga mengusulkan supaya disiapkan derek guna mengatasi bila ada kendaraan mogok tidak sampai memicu kemacetan,”imbuhnya.
Lanjut perwira asal Selat, Karangasme ini, peralihan arus lalu lintas ini tidak dapat dilalui kendaraan besar seperti truk dan bus. Jadi, untuk truk dan bus besar dari arah Singaraja, akan tetap diperkenankan melintas di jalur utama.
Dia juga mengimbau, truk besar yang menuju Singaraja, sementara agar tidak beroperasi supaya tidak menimbulkan kemacetan. Demikian halnya dengan pemedek, setelah melakukan persembahyangan agar segera meninggalkan pura. Karena kantung parkir yang disediakan sangat terbatas sehingga pemedek lainnya bisa masuk ke areal penampungan kendaraan.
Untuk menghindari krodit di depan pura, jelas Dewa Ariana, pihaknya bakal memberikan pemberitahauan kepada pemedek lewat pengeras suara. Jika pemedek di pura masih krodit, kendaraan lainnya akan dihentikan sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Dengan terobosan ini, pihaknya berharap tak lagi ada pemedek yang saling serobot untuk melakukan persembahyangan. Sementara itu, pengamanan juga diharapkan bisa dilakuka secara terkoordinasi dengan Satpol PP, Dishub maupun pecalang.
Dirinya juga meminta kepada Satpol PP maupun Dishub agar tidak bertugas ketika ada pejabat daerah yang tangkil melakukan persembahyangan, namun bisa bertukar setiap setiap hari. (eka prananda/balipost)