Suasana kamar yang dilengkapi jacuzzi menjadi pilihan bagi pasangan berbulan madu saat berlibur di Bali. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bali ditetapkan sebagai destinasi bulan madu terbaik 2024 versi TripAdvisor. Posisi Bali, Indonesia berada pada peringkat satu mengalahkan Dubai.

Dubai sebelumnya tiga tahun berturut-turut menjadi destinasi terpopuler. Selain Bali, beberapa destinasi bulan madu lainnya adalah Hoi An dari Vietnam hingga Maladewa.

Atas prestasi ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun meminta para pelaku industri pariwisata untuk ikut memberikan paket-paket liburan terbaik khusus untuk para pasangan yang hendak bulan madu ke Bali.

Ia menilai paket-paket khusus untuk honeymoon cocok dikembangkan karena Bali memang sesuai bagi pasangan yang berbulan madu.

Baca juga:  11 Pelaku Narkoba Ditangkap Selama Operasi Antik

Terpisah, pelaku pariwisata Agus Salim, juga mengakui bahwa Bali saat ini dicari wisatawan sebagai tempat berbulan madu.

Pria yang merupakan Senior Sales Manager Nandini Jungle Resort ini, Jumat (28/6), mengungkapkan tingginya permintaan pasangan bulan madu (honeymooner) ini didukung dengan alam Bali serta tempat yang private, jauh dari keramaian.

“Ya konsep kami lebih ke honeymoon tapi tidak menutup kemungkinan untuk family. Kami juga banyak menerima permintaan wedding,” ungkapnya saat ditemui di Payangan, Gianyar.

Pihaknya pun menyediakan akomodasi yang disesuaikan dengan kebutuhan honeymooners. Salah satu pembedanya adalah menyediakan jacuzzi. “Biasanya setiap villa dilengkapi dengan private pool, tapi kami ganti dengan jacuzzi,” ujarnya.

Baca juga:  Ini Alasannya, Menparekraf Optimis Pariwisata Segera Pulih

Terkait asal pasangan bulan madu yang disasar, ia mengakui hampir sebagian besar adalah mancanegara. “Di Bali the highest market adalah India, pengganti China market. Bahkan 50 persen market kami India, yang lainnya ada Eropa, US, Australia, dan domestik,” ujarnya.

Ia optimis wisatawan dapat menemukan propertinya, meski berlokasi jauh dari keramaian karena sesuai dengan kebutuhan pasangan yang berbulan madu. Terlebih, ada berbagai paket menarik yang ditawarkan untuk mereka yang menginap. “Lokasi kami seperti terjebak di suatu area tapi kami menyadari. Maka dari itu, harga yang dibayar tamu menginap di sini bukan hanya mendapatkan breakfast tapi juga activity lain seperti cooking class, cycling, morning walking, membuat canang, dan yoga,” bebernya.

Baca juga:  Ini, Tiga Besar Lelang Eselon II Pemkot Denpasar

Selain itu, tingkat kompetisi juga belum banyak karena pihaknya memiliki konsep yang berbeda dengan akomodasi lainnya. Terbukti, saat ini okupansi mencapai 70 persen.

Sedangkan Juli-Agustus mencapai 75 persen. Periode hingga Oktober merupakan high season. November hingga awal tahun merupakan low season. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *