MANGUPURA, BALIPOST.com – Pasar Tiongkok saat ini menjadi target berbagai bisnis maupun untuk pariwisata dunia. Karena, Tiongkok dibandingkan dengan negara maju lainnya, dari segi ekonomi memang sangat kuat.
“Tiongkok merupakan the strongest economy at the moment. Bahkan Amerika maupun Eropa juga mengharapkan mereka dalam segi bisnis,” kata Presdir Konderatu yang juga salah satu direksi di BTL Konderatu, Dra. Herlinda Siahaan.
Untuk pertumbuhan pariwisata Indonesia seperti yang dicanangkan presiden Jokowi, Herlinda melihat pasar Tiongkok memang sangat potensial sekali. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan BTL Lifestyle dari Tiongkok untuk meningkatkan pariwisata dengan membawa sebanyak 450 investor ke Bali.
Mereka akan melakukan investasi di bidang properti di Bali. Yang mana dengan membawa investor ini, diharapkan bisa mempercepat peningkatan pariwisata daripada hanya mengandalkan turis.
Karena menurutnya, dengan satu sistem yang mereka memiliki dan dengan banyaknya member yang sebagian besar juga investor, tentu mereka bisa membeli villa atau properti di Bali. Sehingga kedepan mereka bisa membawa lagi member lain untuk berinvestasi di Bali.
“Dengan demikian maka bisa lebih cepat mendatangkan turis. Tidak sama halnya dengan hanya mendatangkan turis saja di suatu tempat yang bukan spesifik sebagai investor. Kalau dengan mendatangkan investor, maka pertumbuhan pariwisata juga akan cepat sekali,” ucapnya saat ditemui pada Konderatu Beach Club welcome party, Selasa (20/3).
Sebelumnya, di Macau, juga sempat diadakan even dengan mendatangkan 1500 investor. Dari jumlah itu, setelah disaring, maka sebanyak 450 investor dipilih untuk datang ke Bali. Dalam kesempatan tersebut, juga dipromosikan bahwa Bali aman, Bali recover dan Bali sebagai best destination in the world.
Sebagai langkah untuk mempromosikan budaya Indonesia, pihaknya akan melakukan penataan terhadap sebuah resort yang baru diambil alih. Disana rencananya akan dibangun miniatur Indonesia. “Dalam hal ini, kami ingin memperkenalkan budaya Indonesia ke seluruh Dunia. Konsep bangunannya tropical, tapi interiornya lebih memperkenalkan budaya Indonesia,” terangnya. (Yudi Karnaedi/balipost)
