(BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Prancis dan Belgia merupakan tim papan atas di Eropa. Masing-masing berperingkat 2 dan 3 dunia.

Mereka akan berhadapan di Dusseldorf Arena, Senin (1/7) malam pukul 23.00 WIB, dalam pertandingan 16 besar Piala Eropa 2024.

Dilansir dari Kantor Berita Antara, Les Bleus maupun Setan Merah cuma bisa memasukkan dua gol dari tiga pertandingan terdahulu dalam fase grup, padahal mereka memiliki striker-striker hebat pada diri Kylian Mbappe dan Romelu Lukaku, selain para asistennya yang tak kalah berbahaya dari kedua pemain itu di depan gawang lawan.

Baca juga:  PSSI Buleleng Targetkan Masuk Semi Final di Porprov Bali

Tapi tak seperti Inggris yang menjadi tim besar lainnya yang bermasalah lini depan tapi juga irit dalam menciptakan peluang, baik tim asuhan Didier Deschamps maupun pasukan Domenico Tedesco jauh lebih produktif dalam hal membuat peluang gol ketimbang Inggris.

Dari tiga pertandingan terdahulu yang dijalani kedua tim, Prancis membuat 49 peluang yang 14 di antaranya tepat sasaran, sedangkan Belgia menciptakan 46 peluang yang 18 di antaranya tepat sasaran.

Baca juga:  215 Orang Pecatur Ikuti Kejurprov Catur 2018 di Bangli

Dalam banyak hal, kedua tim dari dua negara yang sangat dekat secara geografis, historis dan budaya ini, memiliki catatan-catatan tak begitu jauh satu sama lain dalam hal rata-rata penguasaan bola, akurasi umpan, frekuensi serangan dan bahkan dalam hal mementahkan peluang lawan.

Dalam soal yang terakhir itu, barisan belakang Prancis berhasil menihilkan 9 peluang emas lawan, sedangkan Belgia mementahkan 12 peluang emas lawan-lawannya terdahulu.

Statistik itu menunjukkan, selain memiliki batalion serang yang menjadi faktor teror yang dahsyat untuk lawan mana pun yang mereka hadapi, Prancis dan Belgia adalah juga dua tim yang hebat dalam menjaga teritori mereka.

Baca juga:  Sempat Tertinggal Lawan Georgia, Spanyol Melaju ke Perempat Final

Kini, mereka akan saling menguji lini pertahanan mana yang paling sanggup menghadang banjir serangan dari dua barisan serang yang sama agresif dan ofensif, apakah duet William Saliba-Dayot Upamecano yang sukses meredam kuartet serang pimpinan Lukaku, atau Jan Vertonghen-Wout Faes yang justru berhasil mematikan kuartet serang pimpinan Kylian Mbappe. (kmb/balipost)

BAGIKAN