Gede Pramana. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Peretasan data milik pemerintah saat ini marak terjadi. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfos) Bali, Gede Pramana memastikan pemerintah daerah memiliki data cadangan seandainya terjadi kebocoran data.

Ia mengatakan peretasan pusat data nasional sementara (PDNS) 2 yang terjadi baru baru ini belum berdampak. “Belum belum ada dampak, kami pastikan punya back up (data cadangan),” katanya, Selasa (2/7) dikutip dari Kantor Berita Antara

Disinggung perihal data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Denpasar yang diduga bocor akhir pekan lalu, ia mengatakan pihaknya menyiapkan sejumlah data cadangan jika hal itu terjadi pada Pemda Bali.

Baca juga:  Petugas Tangkap Bule yang Menari dan Berpose Tak Pantas di Pura Pengubengan

“Kalau pun ada (kebocoran) kami memang lebih perhatian terhadap data itu, sebelum kami tempatkan juga ada data cadangan di server kami sendiri maupun cloud dan penyimpanan lain,” ujarnya.

Sebagai contoh kebocoran di DPMPTSP Denpasar, Pramana menjelaskan bahwa data milik OPD tersebut memang disimpan di PDN. Namun pemerintah daerah juga memiliki server sendiri sebagai lokasi penyimpanan data.

“Kami di Bali terkait data memang kami tempatkan di PDN tapi pusat data nasional sementara (PDNS) 1 bukan 2, jadi tidak ada dampak peretasan,” kata dia.

Baca juga:  Antrean Panjang di Tengah Pandemi, Satpol PP Denpasar Datangi Gerai McDonald's

Diketahui gangguan pada PDNS 2 terjadi akibat serangan siber ransomware atau modus pemerasan yang terjadi sejak Juni lalu.

Diskominfos Bali mengakui bahwa meskipun sudah memiliki data cadangan, apabila data yang selama ini ditempatkan di PDN bocor dan dimanfaatkan untuk hal yang salah tetap berbahaya sehingga semua orang perlu mengantisipasi.

Namun, setidaknya ia dapat memastikan hingga saat ini belum ada dampak buruk dari kejadian peretasan PDN, dan ini menjadi pelajaran bagi pemerintah daerah juga.

Baca juga:  BI Imbau Pemda Percepat Serapan Fiskal

“Antisipasi sejak awal itu kami tetap menempatkan data cadangan di server milik sendiri maupun cloud, ke depan mungkin kami hanya akan menempatkan yang wajib saja terkait aplikasi, untuk datanya tempat lain sehingga datanya tidak akan kena,” ujar Kepala Diskominfos Bali itu. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *