Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster bertemu Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali, Made Muliawan Arya alias De Gajah, di salah satu rumah makan kawasan Renon, Denpasar, Kamis (4/7). (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST. com – Di tengah situasi politik yang semakin memanas menjelang Pilkada Serentak 2024, khususnya kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, justru suasana adem terlihat ketika Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, Wayan Koster bertemu dengan Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali, Made Muliawan Arya alias De Gajah, di salah satu rumah makan kawasan Renon, Denpasar, Kamis (4/7).

Pasalnya, selama ini Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang didalamnya ada Partai Gerindra, Partai Golkar, dan lainnya sedang bergerilya mencari kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali untuk melawan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusung PDI Perjuangan Bali, yaitu Wayan Koster dengan Giri Prasta atau Cok Ace.

Baca juga:  KPU Bangli Musnahkan Seribu Lebih Surat Suara

Namun, pertemuan empat mata kedua tokoh penting ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan kebersmaaan dalam bingkai membangun Bali dan membangkitkan kembali ekonomi terutama pariwisata Bali pasca pandemi Covid-19.

“Ya, kita ngobrol santai secara kekeluargaan untuk menyamakan persepsi kebersamaan membangun Bali,menjaga momentum pemulihan dan bangkitnya pariwisata pasca Pandemi Covid19, serta perekonomian Bali,” ujar Koster.

Selain itu, Gubernur Bali periode 2018-2023 ini juga mengungkapkan bahwa pertemuan santai tersebut juga tidak luput membahas tentang Pilkada Bali 2024. Dimana, Pilkada Serentak yang baru pertama kali akan dilakukan di seluruh Indonesia ini agar berjalan dengan aman, lancar, nyaman, damai, dan sukses. “Selain ituc juga membicarakan Pilkada serentak 2024 yang baru pertama kali dilaksanakan agar berjalan dengan lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses,” sambung Koster.

Baca juga:  ASN Harus Jaga Netralitas, “Like” Foto Paslon akan Diganjar Sanksi

Koster pun menyinggung kerjasama politik antara PDI Perjuangan dengan Partai Gerindra menyongsong Pemilukada Bali pada 27 November 2024 mendatang. Hanya saja, Koster mengatakan keputusan usung-mengusung calon proses dan mekanisme ditangan DPP masing-masing partai politik.

“Soal kerjasama politik dalam Pilkada sepakat diserahkan kepada proses dan mekanisme internal masing-masing partai di tingkat pusat, dengan prinsip saling menghormati. Sampai saat ini kita masih menunggu kebijakan dan keputusan DPP Partai. Semoga yang dikeluarkan adalah keputusan terbaik untuk Bali,” ujarnya.

Baca juga:  Kejakgung Tunda Proses Hukum Calon Pilkada Berkasus

Oleh karena itu, pihaknya berharap agar jajaran partai di semua tingkatan bersabar menunggu keputusan induk masing-masing partai. Sembari terus melakukan komunikasi politik, menjaga kebersamaan, persatuan dan kesatuan agar Bali tetap ajeg, harmonis, indah, dan lestari. Sehingga, pariwisata yang menjadi lokomotif perekonomian Bali terus terjaga dengan baik. (Winata/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *