AMLAPURA, BALIPOST.com – Cuaca buruk berupa siklon tropis, tak terlalu berdampak di Karangasem, khususnya dalam aktivitas Pelabuhan Padangbai. Tetapi, sejumlah sopir truk yang ditemui di pelabuhan setempat, mulai mengeluhkan buruknya pengaturan jadwal penyebrangan yang dikeluarkan oleh BPTD. Sebab, sebagian besar dari para sopir truk ini mengaku harus antre lebih dari dua hari untuk bisa diseberangkan dari Padangbai ke Pelabuhan Lembar.
Salah satu sopir truk, Shahrul, Rabu (21/3), mengaku heran kenapa penyeberangan selalu dibilang lancar. Padahal, dia sendiri bersama teman-teman sesama sopir truk asal Lombok lainnya sudah lebih dari dua hari ini antre, belum juga disebrangkan.
Padahal, selama antre mereka sampai kehabisan bekal di perjalanan. “Jangan tanya ke BPTD, mereka pasti bilang penyebrangan lancar. Kami sendiri sudah berapa hari tertahan di pelabuhan,” kata Shahrul, sopir truk angku berbagai barang ini.
Dia dan sopir truk lainnya mulai mengeluh kehabisan bekal. Apalagi, jadwal penyebrangan yang tidak jelas. Mereka mengaku khawatir barang muatan mereka akan terlambat sampai di tujuan dan membusuk. Sharul menegaskan, dulu waktu jadwal penyebrangan diatur dan ditentukan oleh pihak ASDP.
Saat itu tak pernah sampai seperti ini, karena selalu lancar. Tetapi setelah jadwal penyebrangan diatur oleh BPTD, situasi mulai kacau. “Sampai kapan kami seperti ini?,” kata Shahrul bersama dengan para sopir lainnya yang duduk bergerombol di depan pintu masuk Gedung Kantor PT ASDP.
Salah satu petugas di pelabuhan yang tidak mau disebutkan namanya, mengakui jika antrean truk itu terjadi akibat keterlambatan kedatangan kapal dari Pelabuhan Lembar, Lombok. “Kemungkinan penumpang dari Pelabuhan Lembar sepi sehingga kapal dari lembar terlambat sampai di Padangbai,” ujar petugas tadi.
Terkait dengan aktivitas penyebrangan di Pelabuhan Padangbai ini, tidak ada pejabat terkait yang berhasil ditemui untuk dimintai konfirmasi. Menurut salah satu staf di ASDP, Manager ASDP Padangbai, I Wayan Rosta bersama seluruh supervisinya tengah mengikuti rapat di Kantor ASDP Pelabuhan Lembar.
Dipihak lain, salah satu petugas dari Balai Pengelolaan Transpostasi Darat (BPTD) Provinsi Bali, Lalu Yuda, mengklaim aktivitas penyebrangan Padangbai-Lembar masih berjalan lancar. Demikian juga terkait cuaca, dikatakan penyebrangan tidak terkendala cuaca ekstrem, sebagaimana laporan yang terjadi di luar Bali. “Cuaca masih landai dan penyebrangan masih lancar, kendati laporan angin memang cukup kencang ditengah,” ucap Lalu Yuda.
Siklon tropis yang memicu terjadinya tiupan angin kencang di sejumlah wilayah di Karangasem, tidak mempengaruhi aktivitas penyebrangan di Pelabuhan Padangbai. Berdasarkan laporan cuaca yang dikeluarkan BMKG Wilayah III Denpasar, tinggi gelombang di perairan utara Bali yang merupakan jalur penyebrangan Padangbai-Lembar pada Rabu, mencapai 0.25-1.5 meter.
Sementara di perairan selatan Bali atau Selat Badung, tinggi gelombang mencapai 0.75-3.0 meter, dengan kecepatan angin 8-40 kilometer per jam. Sedangkan prakiraan cuaca yang berlaku untuk Kamis 22 Maret, tinggi gelombang di perairan utara Bali mencapai 0.25-2.0 meter dan di perairan selatan Bali mencapai 0.75-3.0 meter. (Bagiarta/balipost)