Pelatih kepala Spanyol Luis de La Fuente memberi isyarat kepada timnya saat menghadapi Kroasia pada laga Grup B UEFA Euro 2024 di Olympiastadion, Berlin, Jerman, Sabtu (15/6/2024). (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Pertemuan Prancis vs Spanyol dalam semifinal Euro 2024 akan digelar di Allianz Arena, Muenchen, Rabu (10/7) dini hari esok pukul 02.00 WIB. Laga ini adalah pembuktian mengenai siapa yang lebih unggul, mulai sejarah, gaya bermain, sampai reputasi.

Sepak bola sudah dikenal di kedua negara sejak abad ke-19. Tapi, baru pada awal abad ke-20 mereka mendirikan asosiasi sepak bola nasionalnya.

Mereka sudah saling bertemu sejak 1922 dan menjadi dua dari segelintir tim yang mengikuti periode awal Piala Dunia. Prancis sejak Piala Dunia 1930 di Uruguay, Spanyol sejak Piala Dunia 1934 di Italia.

Dilansir dari Kantor Berita Antara, corak permainan mereka berbeda satu sama lain. Permainan efisien dan pragmatis adalah ciri khas Les Bleus, sedangkan penguasaan bola sangat ditekankan oleh La Roja.

Baca juga:  Obsesi Gianyar Geser Denpasar di Porprov

Prancis mengandalkan ketangguhan pertahanan dalam menangkal dan sekaligus menyerap serangan lawan untuk mereka muntahkan sebagai serangan balik maut yang ditulang-punggungi para penyerang dan gelandang serang yang cepat dan memiliki kemampuan dribel yang hebat.

Sebaliknya, estetika dan teknik menguasai bola menjadi ciri khas Spanyol terutama setelah terkena virus “total football” yang dibawa Johan Cruyff dari Belanda ke Barcelona pada awal 1990-an yang lalu menginspirasi “tiki taka”.

Tetapi sampai awal dekade 1980-an ketika Spanyol sudah menjuarai Piala Eropa dan Prancis belum menjuarai apa pun, persaingan antara kedua tim masih berat sebelah.

Persaingan sengit baru terjadi setelah Prancis menjuarai Piala Eropa 1984 ketika Les Bleus pimpinan Michel Platini membungkam La Roja pimpinan Luis Arconada dengan skor 2-0 dalam final Euro tahun itu.

Baca juga:  Pro Kundalini Pertahankan Suara di PSSI Pusat

Itu adalah pertemuan pertama kedua tim dalam turnamen resmi. Mereka bertemu lagi pada perempat final Euro 2000 ketika Zinedine Zidane dan Youri Djorkaeff memupus gol Gaiza Mendieta untuk memenangkan Prancis yang saat itu dikapteni Didier Deschamps, yang melatih Prancis sekarang.

Enam tahun kemudian kedua negara bertemu lagi dalam babak 16 besar Piala Dunia 2006. Prancis lagi-lagi menang berkat tiga gol yang salah satunya dicetak Zidane.

Spanyol akhirnya memutus rangkaian kekalahan dari Prancis dalam turnamen resmi ketika Xabi Alonso mengantarkan La Roja menang dalam perempat final Euro 2012, yang melanjutkan dominasi Spanyol setelah menjuarai Euro 2008 dan Piala Dunia 2010.

Baca juga:  Panjat Tebing Speed Relay Putri Bali Gagal Raih Medali

Prancis membalas lagi kekalahan itu dalam final Nations League 2021 di Milan ketika Karim Benzema dan Kylian Mbappe membuat gol Mikel Oyarzabal tak berdampak apa-apa bagi Spanyol.

Pertemuan-pertemuan di masa lalu itu pasti mempengaruhi penampilan Mbappe cs dan Morata dkk dalam semifinal Euro 2024. Apalagi, laga ini memberi jalan kepada mereka untuk mengukuhkan siapa yang terbaik di Eropa.

Mereka sama-sama sudah empat kali mengangkat trofi turnamen utama sepak bola. Jika empat trofi utama yang didapatkan Prancis berasal dari dua Piala Dunia dan dua Piala Eropa, maka empat trofi yang direngkuh Spanyol berasal dari tiga Piala Eropa dan satu Piala Dunia. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *