Ilustrasi pasien sedang berkonsultasi dengan dokter. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Konferensi internasional, Hospital Management Asia (HMA) 2024 akan digelar di Bali pada 28-29 Agustus. Dalam pertemuan itu akan dibahas upaya transformasi digital dalam meningkatkan efisiensi layanan kesehatan.

Menurut Staf Ahli bidang Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, pada 2023, biaya pengobatan di Asia meningkat sebesar 11,5% (YoY), dan di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 13,6%. Transformasi digital dinilai dapat menjadi solusi untuk mengurangi biaya tersebut melalui peningkatan efisiensi dan optimalisasi sumber daya.

Ia menyebutkan, salah satu poin penting dalam upaya transformasi di bidang kesehatan adalah pemanfaatan teknologi dan digitalisasi dalam memberikan layanan kesehatan. Dengan perpaduan teknologi dan ilmu kesehatan yang terus berkembang, perubahan signifikan akan terjadi di sektor kesehatan Indonesia.

Baca juga:  Diikuti Satu Siswa, UN di SDN 2 Keramas Digabung Dengan SD Swasta

Diharapkan transformasi di bidang kesehatan ini, dapat membantu para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan yang tepat dan cepat kepada seluruh pasien. Sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI), Drg. Iing Ichsan mengatakan, rumah sakit sebagai garda depan dalam memberikan layanan kesehatan senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat di Indonesia. “Salah satu upaya kami untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan transformasi digital dalam pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Baca juga:  Kakorlantas Tinjau Pelayanan BPKB, Ini yang Disampaikan

Berbagai inovasi berbasis digital yang telah diterapkan diharapkan mampu memberikan peningkatan kualitas layanan. Ia menyadari pentingnya upaya meningkatkan infrastruktur dengan memanfaatkan teknologi kesehatan digital. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan aksesibilitas dan keterjangkauan layanan kesehatan berkualitas bagi semua orang.

Project Director Hospital Management Asia, Pinky Fadullon mengatakan, Indonesia telah mengambil langkah nyata untuk mewujudkan layanan kesehatan berbasis digital. Misalnya melalui transisi skala besar ke EMR dan upaya untuk memajukan AI dan big data.

Meskipun demikian, transformasi digital tidak dapat dilakukan dengan mudah dan murah. Inilah sebabnya konferensi Hospital Management Asia 2024 akan mengangkat diskusi terkait isu ini.

Baca juga:  Tembok SDN 1 Loloan Timur Jebol Diterjang Banjir, Berkas dan Buku Basah 

Mengusung tema “Keeping Pace with Healthcare Challenges,” lanjutnya, konferensi ini akan mempertemukan rumah sakit di Indonesia dan mitra mereka di Asia dan sekitarnya untuk berbagi ide mengenai keberhasilan transformasi digital.

Menurutnya, diperlukan tansformasi digital sebagai solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi sektor kesehatan ini. “Kami menyadari bahwa perubahan dalam layanan kesehatan, tentunya lebih dari sekadar pengadaan teknologi dan solusi digital yang tepat untuk rumah sakit,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN